Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada Rabu (16/10/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan pembangunan jalan tol di Indonesia tidak sepenuhnya dibiayai oleh pihak swasta. Memang, ada proyek jalan tol yang dilakukan oleh swasta melalui sistem investasi.

Akan tetapi, dia menekankan terdapat pula sejumlah jalan tol yang dibangun oleh badan usaha milik negara (BUMN) dan melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Hal itu disampaikan saat meresmikan ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

"Banyak yang menyampaikan bahwa jalan tol yang membangun adalah swasta, anggarannya juga dari swasta," kata Jokowi disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/10/2024).

"Yang betul adalah banyak jalan tol yang dibangun swasta, iya, dengan sistem investasi. Tetapi juga banyak jalan tol yang dibangun oleh BUMN kita dan juga banyak jalan tol yang dibangun dari anggaran APBN," sambungnya.

1. APBN digunakan untuk bangun tol yang kurang menguntungkan

Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (hutamakarya.com)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan pembangunan jalan tol di Indonesia didanai melalui berbagai sumber, termasuk sektor swasta, BUMN, dan APBN.

Menurutnya, ketika tingkat pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) suatu proyek jalan tol masih rendah, pemerintah harus menggunakan APBN untuk mendanai pembangunan tersebut.

"Kalau jalan tol IRR-nya masih rendah, kecil, mau tidak mau APBN harus masuk," jelasnya.

2. Keberadaan jalan tol akan meningkatkan daya saing Indonesia

Editorial Team

Tonton lebih seru di