Dulu Cap Menteri Pencetak Utang, Prabowo Kini Percayakan APBN ke SMI

Jakarta, IDN Times - Prabowo Subianto pernah melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan utang pemerintah yang dikelola oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kini, Prabowo menunjukkan kepercayaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di pemerintahannya kepada Sri Mulyani.
Keduanya telah beberapa kali melakukan diskusi mengenai keuangan negara dan APBN, terutama dalam masa transisi pemerintahan dan penyusunan APBN 2025.
Diskusi mencakup langkah-langkah untuk memperkuat Kementerian Keuangan dalam mendukung program Prabowo, dengan fokus pada pengoptimalan penerimaan negara, belanja negara, dan investasi, demi memastikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
"Jadi, kita berdiskusi cukup lama dan panjang ya selama ini dengan beliau. Oleh karena pada penyusunan kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali," kata Sri Mulyani usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
1. Prabowo sebut Sri Mulyani Menteri Pencetak Utang

Pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2019, Prabowo sering melontarkan kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Salah satu target kritiknya adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Prabowo menyoroti tingginya angka utang negara dan menyebut pemerintah terlalu bergantung pada pinjaman luar negeri. Dia khawatir kondisi itu dapat membebani generasi mendatang dan melemahkan kedaulatan ekonomi Indonesia.
Prabowo juga mengkritik kebijakan fiskal yang dianggapnya kurang pro-rakyat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang ada belum dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Momen Prabowo menjuluki Sri Mulyani sebagai Menteri Pencetak Utang terjadi saat deklarasi nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia untuk pemenangan Prabowo-Sandiaga di Gedung Padepokan Pancak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019).
"Sudah lumayan parah, utang terus, kalau menurut saya gak usah disebut lagi Menteri Keuangan, sebut Menteri Pencetak Utang, bangga untuk cetak utang yang suruh bayar orang lain," kata Prabowo.
2. Sri Mulyani membalas pakai puisi
Menanggapi berbagai kritik dari Prabowo yang dilontarkan kepadanya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memilih pendekatan yang unik dan elegan. Dalam suatu kesempatan, dia menggunakan puisi sebagai medium untuk menyampaikan pesan dan klarifikasi atas kebijakan yang diambilnya.
Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika dia menulis puisi yang menggambarkan dedikasinya dalam mengabdi kepada negara meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik. Puisi tersebut diunggah ke media sosialnya.
3. Disatukan di Kabinet Indonesia Maju

Setelah kontestasi politik di 2019 usai antara Prabowo dan Jokowi, situasi berubah ketika Prabowo memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak mengingat rivalitas yang sebelumnya terjadi. Di sisi lain, Sri Mulyani tetap dipertahankan sebagai Menteri Keuangan karena kinerjanya yang dianggap berhasil menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Prabowo dan Sri Mulyani akhirnya bekerja sama dalam lingkup pemerintahan yang sama di Kabinet Indonesia Maju, sesuai dengan bidang masing-masing.