Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Inflasi Tahunan Februari Capai 2,75 persen. (Dok/Screenshot Youtube BPS)
Inflasi Tahunan Februari Capai 2,75 persen. (Dok/Screenshot Youtube BPS)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Februari 2024 meningkat menjadi sebesar 2,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau meningkat bila dibandingkan inflasi Januari sebesar 2,57 persen (yoy).

Deputi Bidang Statistik Produksi M Habibullah menyampaikan berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi terutama dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 6,36 persen (yoy) dan memberikan andil besar 1,79 persen terhadap total inflasi.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras, cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin, tomat, bawang putih, dan gula pasir,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).

1. Inflasi komponen bergejolak paling tinggi

Inflasi BPS Februari 2024. (Dok/Youtube BPS)

Dia menjelaskan tekanan inflasi komponen bergejolak mencapai 8,47 persen (yoy) dengan memberikan andil 1,34 persen terhadap total inflasi. Adapun komoditas penyumbang inflasi yakni beras, cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras. 

Sementara itu, tekanan inflasi komponen inti mencapai 1,68 persen secara tahunan atau masih relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan, gula pasir, biaya kontrakan rumah, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

"Inflasi tahunan untuk komponen harga yang diatur pemerintah mencapai 1,67 persen atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM)," ucap Habibullah. 

2. Daftar inflasi per Provinsi

Inflasi BPS Februari 2024. (Dok/Youtube BPS)

Ia menjelaskan secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi dan yang tertinggi di Papua Selatan dan terendah di Papua Barat Daya, rinciannya: 

  • Sumatera 

Inflasi tertinggi di Bengkulu 3,68 persen 

Inflasi terendah di Kepulauan Babel 1,68 persen 

  • Jawa

Inflasi tertinggi Jawa Barat 3,09 persen

Inflasi terendah DKI Jakarta 2,12 persen 

  • Kalimantan 

Inflasi tertinggi Kalimantan Timur 3,28 persen 

Inflasi terendah Kalimantan Selatan 2,27 persen 

  • Bali Nusra 

Inflasi tertinggi di Nusa Tenggara Timur 3,01 persen 

Inflasi ternedah di Bali 2,98 persen 

  • Sulawesi 

Inflasi tertinggi di Gorontalo 3,73 persen 

Inflasi ternedah di Sulawesi Barat 2,22 persen 

  • Maluku Papua 

Inflasi tertinggi di Papua Selatan 4,61 persen

Inflasi terendah Papua Barat Daya 1,81 persen

3. Inflasi Februari secara bulanan capai 0,37 persen

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian inflasi pada Februari 2024 secara bulanan mencapai 0,37 persen (month to month/mtm), atau meningkat dari inflasi Januari 2024 yang tercatat sebesar 0,16 persen. Kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 105,58.

Sedangkan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,0 persen dengan andil inflasi sebesar 0,29 persen.

"Dengan komoditas penyumbang inflasi adalah beras andil inflasi 0,21 persen, cabai merah andil inflasi 0,09 persen. Telur ayam ras andil inflasi 0,04 persen, kemudian komoditas daging ayam ras andil inflasi sebesar 0,04 persen. Serta komoditas daging ayam ras andil inflasi 0,02 persen," tegasnya.

Habibullah menyampaikan komoditas beri andil deflasi yakni bawang merah sebesar 0,04 persen, tomat andil deflasi 0,03 persen dan cabai rawit andil deflasi 0,02 persen.

Editorial Team