Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250713-WA0004.jpg
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan memberikan penjelasan mengenai KEK Industropolis Batang kepada Anggota Komisi VII DPR (dok. KEK Industropolis Batang)

Jakarta, IDN Times - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang mengalami perkembangan pesat. Hingga Juni 2025, sebanyak 31 tenant telah bergabung dalam kawasan dengan total pengembangan mencapai 4.300 hektare.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan, menyatakan, KEK Industropolis Batang hadir bukan sekadar sebagai lokasi industri, melainkan sebagai ekosistem terintegrasi yang menjawab kebutuhan investor dan menjamin keberlanjutan.

"Kami membangun KEK Industropolis Batang sebagai ruang tumbuh bagi industri masa depan. Di sini, investor tidak hanya mendapatkan kemudahan, tetapi juga kepercayaan. Setiap meter kawasan ini dirancang untuk mempercepat proses hilirisasi, menciptakan efisiensi, dan membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat," tutur Ngurah Wirawan, Minggu (13/7/2025).

1. KEK Industropolis Batang diapresiasi Komisi VII DPR

KEK Industropolis Batang dapat apresiasi dari Komisi VII DPR (dok. KEK Industropolis Batang)

Dalam momentum kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI masa persidangan IV tahun sidang 2024–2025, KEK Industropolis Batang mendapat apresiasi luas atas kesiapan infrastruktur, kemudahan investasi, dan sinergi yang terbangun antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri.

Ketua Tim Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, menegaskan, KEK Industropolis Batang merupakan contoh konkret keberhasilan hilirisasi industri yang dikerjakan dengan pendekatan kolaboratif.

"Kesiapan KEK Industropolis Batang tidak hanya terlihat dari infrastruktur yang lengkap dan modern, tetapi juga dari semangat kolektif yang dibangun. Ini adalah kawasan dengan potensi besar untuk menciptakan nilai tambah bagi bangsa, dan yang terpenting memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Kami mendorong agar pelibatan lokal terus diperkuat dalam setiap tahap pembangunan kawasan ini," tutur Erna.

2. KEK Industropolis Batang lengkap dan simbol Indonesia siap hadapi kompetisi global

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat, Dina Lorenza Audria, menyatakan kemajuan KEK Industropolis Batang membuatnya sebagai kawasan industri yang luar biasa lengkap dan menjanjikan.

"Semua yang dibutuhkan oleh industri sudah tersedia di Batang. Infrastruktur, lahan, hingga layanan perizinan, semuanya terintegrasi dengan baik. Harapan kami, masyarakat sekitar bisa terus diberdayakan dan ikut menikmati pertumbuhan ini," ujar dia.

Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR Fraksi PDI Perjuangan, Novita Hardini, menyatakan KEK Industropolis Batang merupakan simbol optimisme Indonesia dalam menghadapi kompetisi global.

"KEK Industropolis Batang adalah harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah ketegangan global, kawasan ini memberi rasa aman bagi investor. Mereka tidak perlu memikirkan rantai pasok dari hulu ke hilir, semuanya sudah siap. Ini bukti, Indonesia mampu bersaing, dan saya mengundang lebih banyak investor untuk datang ke Batang," tuturnya.

3. KEK Industropolis Batang bukukan nilai investasi Rp1,1 triliun

KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)

KEK Industropolis Batang telah membukukan nilai investasi Rp1,1 triliun untuk menutup semester I-2025. Angka tersebut diperoleh lewat masuknya dua penyewa strategis yang siap mendorong pertumbuhan industri manufaktur ekspor, yakni PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia.

Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan kedua perusahaan itu berlangsung pada Senin (30/6/2025) di Batang dan ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur Lim Soeyantho, Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia Vincent Christopher Mergonoto, dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan.

Di KEK Industropolis Batang, Simba akan membangun pabrik ekspor pertamanya dengan investasi Rp300 miliar. Pabrik itu rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 3,6 hektare.

Adapun investasi yang ditanamkan Jingxing di KEK Industropolis Batang mencapai Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 hektare, yang akan menyasar pasar ekspor di Asia Timur dan Pasifik, serta menyerap sekitar 100 tenaga kerja.

Editorial Team