Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bertahan di Tengah COVID-19, LiveHaf: Fokus dan Riset Jadi Kunci

Founder dan CEO bisnis pakaian LiveHaf, Arif Hidayat (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Founder dan CEO bisnis pakaian LiveHaf, Arif Hidayat, mengatakan pandemik COVID-19 turut berdampak pada bisnis pakaian miliknya. Namun hingga saat ini dia dapat mempertahankan bisnisnya dan tetap membayar gaji karyawan secara penuh.

"Livehaf tetap sustain di kondisi sekarang karena menyediakan barang yang harganya
cukup terjangkau dan kami beradaptasi dengan masuk ke marketplace juga," katanya Selasa (23/6).

1. Akan berinovasi dengan memperluas pangsa pasar wanita

Founder dan CEO bisnis pakaian LiveHaf, Arif Hidayat (Dok. Istimewa)

Arief mengatakan, dalam kondisi sulit seperti ini, dirinya tetap berinovasi dengan memperluas pangsa pasar ke pakaian wanita. Sebab sebanyak 25 persen pembeli Livehaf adalah wanita.

"Di normal baru yang tidak menentu ini, kami akan membuat tempat produksi sendiri agar bisa menekan harga produksi. Harapannya, harga bisa lebih terjangkau karena di kondisi ekonomi yang tidak menentu, pelanggan lebih pemilih dan berhati-hati ketika berbelanja," katanya.

2. Fokus pada satu bidang membuat CEO bisa mempertahankan bisnisnya

Produk LiveHaf (Dok. Istimewa)

Arief menceritakan sebelum memulai bisnis Livehaf, ia telah mencoba berbagai bisnis lainnya namun tidak berhasil. Di awal meniti kariernya pun Arif mendapatkan pelajaran bahwa harus lebih berhati-hati dalam menaruh kepercayaan.

"Dulu awalnya memulai bisnis dari ikan hias, hanya Rp200 ribu sebulan, dengan
keuntungan Rp70 ribuan saja karena memang belum mengerti apa-apa pada saat itu," ujarnya.

Itu yang menyebabkan dia saat ini memfokuskan seluruh waktunya untuk mengembangkan Livehaf dan optimistis bisa menjadi brand nomor 1 di Indonesia.

"Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan fokus pada satu bidang, tidak boleh lompat-lompat industri. Komitmen ini membuat Livehaf bisa bertahan di tengah kondisi sulit akibat pandemik COVID-19 yang memukul berbagai sektor bisnis," ujarnya.

3. Livehaf mengalami pertumbuhan bisnis tiga digit karena selalu melakukan riset

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada tahun lalu Livehaf mengalami pertumbuhan bisnis sebesar tiga digit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Livehaf bisa di posisi ini dengan selalu melakukan riset terlebih dahulu. Mencari uang itu susah, maka saya berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan," ujarnya.

Adapun Livehaf menjual produknya dengan range harga Rp49.000-Rp250.000, dia mengatakan untuk pembeliam minimal Rp250 ribu pihaknya selalu menggratiskan ongkos kirim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
Dwi Agustiar
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us