ilustrasi bisnis ritel (pixabay.com/stevepb)
Bisnis ritel dapat dikategorikan berdasarkan beberapa aspek utama yaitu, kepemilikan, produk yang dijual, dan lokasi penjualan. Pemahaman terhadap klasifikasi ini penting untuk menentukan strategi bisnis yang tepat dan memahami dinamika pasar ritel. Berikut adalah tiga jenis bisnis ritel:
Berdasarkan kepemilikan
Ada tiga jenis bisnis ritel berdasarkan kepemilikan yaitu ritel mandiri, waralaba atau franchise, dan kelompok usaha. Ritel Mandiri dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau keluarga tanpa afiliasi dengan jaringan bisnis lain. Contohnya adalah warung, toko kelontong, dan lain-lainnya.
Waralaba (franchise) adalah bentuk kerja sama di mana individu atau kelompok menjalankan bisnis dengan menggunakan merek dagang dan sistem operasi dari perusahaan induk. Contohnya adalah KFC, MCD, Chatime, Janji Jiwa, Teh Nusantara, dan lain-lainnya.
Yang ketiga adalah kelompok usaha. Kelompok usaha dimiliki oleh perusahaan besar yang mengelola beberapa unit bisnis ritel di bawah satu manajemen. Contohnya adalah swalayan atau department store
Berdasarkan produk yang dijual
Terdapat tiga kategori bisnis ritel berdasarkan produk yang dijual yaitu product retail, service retail, dan non store retail. Product retail: Menjual barang fisik seperti pakaian, makanan, dan elektronik. Contohnya adalah toko mainan dan supermarket.
Service Retail adalah jenis usaha ritel yang menyediakan layanan atau jasa kepada konsumen, seperti salon, bengkel, jasa perbaikan, dan lain-lainnya. Sedangkan non-store retail adalah usaha ritel yang menjual produk atau jasa tanpa melalui toko fisik. Mereka menggunakan media seperti internet, katalog, atau vending machine.
Berdasarkan Lokasi Penjualan
Bisnis ritel ini terdiri dari tiga jenis usaha yaitu toko fisik atau store based, non toto atau non-store based, dan ritel berbasis layanan. Toko fisik merupakan ritel yang beroperasi melalui toko fisik yang dapat dikunjungi langsung oleh konsumen. Contohnya adalah minimarket dan department store.
Ritel nontoko usaha ritel yang menjual produk atau jasa tanpa toko fisik, seperti melalui platform online, katalog, atau penjualan langsung. Sedangkan, ritel berbasis layanan lebih fokus pada penyediaan layanan kepada konsumen, seperti perbankan, persewaan, dan layanan utilitas.
Bisnis ritel adalah bisnis yang menuntut pemiliknya untuk lebih inovatif dan adaptif agar tetap relevan di pasar yang dinamis. Saat ini, pelaku bisnis ritel harus selalu siap menghadapi persaingan di tengah pesatnya pertumbuhan bisnis ini di Tanah Air.