Bitcoin Tembus Lebih dari Rp1 Miliar, Begini Saran Upbit buat Investor

Jakarta, IDN Times - Memasuki kuartal-I 2024, pasar kripto dikejutkan dengan Bitcoin yang menembus lebih dari Rp1 miliar atau setara dengan 69.202 dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir. Itu menjadi capaian harga tertinggi dalam sejarah yang sebelumnya meraih rekor tertinggi pada level 68.999 dolar AS saat November 2021.
Coingecko sempat memprediksi harga Bitcoin bakal tembus di angka 42.500 dolar AS atau setara dengan Rp665 juta pada awal 2024. Namun, kini kenaikan angka tersebut melampaui prediksi harga menjelang Halving 2024 April mendatang.
"Kenaikan nilai Bitcoin yang sudah melebihi Rp1 miliar adalah pencapaian baru bagi seluruh ekosistem kripto. Ini menunjukkan kepercayaan yang semakin meningkat dari berbagai pihak terhadap peran Bitcoin dalam transformasi keuangan global. Hal ini terlihat dengan naiknya harga Bitcoin juga mempengaruhi kenaikan harga-harga alt coin lain," tutur Chief Operation Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi dalam pernyataan resminya kepada IDN Times, Senin (11/3/2024).
1. Faktor kunci peningkatan harga Bitcoin

Resna pun turut menjelaskan sejumlah faktor kunci yang menjadi momentum bullish harga Bitcoin tersebut. Di antaranya adalah proses halving yang dijadwalkan terjadi pada April 2024.
Sebagai informasi, halving merupakan pengurangan terencana dalam imbalan yang diterima oleh penambang koin kripto. Halving ini terjadi selama empat tahun sekali atau lebih tepatnya 210.000 blok transaksi. Setiap halving, jumlah Bitcoin akan terpotong sehingga penambang per blok akan menerima setengahnya.
Selain halving, faktor lainnya yang membuat bullish harga Bitcoin adalah peluncuran BlackRock Bitcoin ETF pada bulan Januari dan sentimen positif pasca peluncuran Bitcoin tersebut.
2. Kepercayaan terhadap Bitcoin meningkat

Selain itu, Rensa menilai kenaikan Bitcoin tersebut menunjukkan adanya kepercayaan yang semakin meningkat dari perusahaan besar maupun kecil terhadap potensi jangka panjang mata uang digital tersebut.
"Dapat diartikan, institusi sudah mulai membuka diri terhadap aset digital. Hal tersebut juga mencerminkan perubahan dalam paradigma keuangan global, dimana aset digital semakin diterima dan dianggap sebagai bagian integral dari portofolio investasi modern," kata dia.
3. Waspada terhadap volatilitas pasar kripto

Kendati begitu, Resna mengimbau pada investor untuk tetap waspada terhadap volatilitas yang sudah menjadi ciri khas pasar kripto.
"Meskipun kenaikan nilai Bitcoin menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, volatilitas pasar kripto tetap menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Kami menyarankan kepada para investor untuk melakukan riset dengan teliti, memantau pasar secara berkala, dan memahami risiko yang terkait dengan investasi dalam aset digital," ujar Resna.