Ilustrasi BNI (Dok.Istimewa)
Okki menambahkan, ke depan BNI melihat potensi pembiayaan di sektor energi hijau sebagai peluang yang sangat menjanjikan. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kebutuhan akan energi bersih, baik di tingkat nasional maupun global, serta dukungan regulasi seperti peta jalan Net Zero Emission 2060 dan taksonomi hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, BNI juga mencermati meningkatnya permintaan pembiayaan ramah lingkungan dari berbagai pelaku usaha, baik korporasi maupun UMKM.
"BNI aktif memperkuat peran sebagai katalis dalam pengembangan pembiayaan hijau nasional. Ini kami wujudkan melalui penguatan berbagai instrumen pendanaan, seperti penerbitan green bonds, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh proses pembiayaan," ujarnya.