ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut Perry, perekonomian Indonesia tumbuh kuat berkat dukungan dari permintaan domestik. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 tercatat sebesar 5,17 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Angka tersebut meningkat dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen (yoy).
Sumber pertumbuhan tersebut terutama dari kuatnya permintaan domestik yang sejalan dengan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah, serta peningkatan investasi, di tengah kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), kata Perry, seluruh sektor mencatat pertumbuhan positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor jasa, seperti transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, serta perdagangan besar dan eceran.
Secara spasial, pertumbuhan sebagian besar wilayah meningkat dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua. Menurutnya, kegiatan ekonomi pada kuartal III-2023 tetap baik, tercermin pada perkembangan penjualan eceran, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, dan ekspektasi penghasilan.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3 persen. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," tambahnya.