Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan ketidakmerataan atau divergensi pertumbuhan ekonomi global masih berlanjut di tahun ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya ketidakpasian global.
Perry melihat ketidakpastian pasar keuangan global tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor AS yang lebih cepat dan lebih luas dari perkiraan semula serta arah kebijakan moneter The Fed. Dengan risiko ini, dia mengingatkan perlunya penguatan respons kebijakan dari dalam negeri guna menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ketidakpastian global yang tetap tinggi ini terus memerlukan penguatan respons kebijakan yang terus ditingkatkan sehingga dapat dimitigasi dampak rambatannya untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik," papar Perry.