Jakarta, IDN Times - Perum Bulog mengungkapkan harga beras di dalam negeri belum turun meskipun pemerintah sudah mengguyur program bantuan pangan beras.
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memaparkan, harga beras belum turun disebabkan oleh penurunan produksi, surplus yang berkurang, biaya input yang tinggi, dan ketidakstabilan pasar dunia.
Dia menjelaskan bahwa produksi beras mengalami penurunan dari 2022 ke 2023, meskipun masih ada kelebihan pasokan (surplus), jumlahnya sudah berkurang.
"Masalahnya di produksi. BPS (Badan Pusat Statistik) sudah mengatakan tahun 2023 produksi kita turun," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (11/1/2024).