Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251006-WA0037.jpg
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan (IDN Times/Uni Lubis)

Intinya sih...

  • Kinerja CIMB Niaga pada semester I-2025 cenderung baik.

  • Mencetak untung secara positif adalah hal sulit bagi bank-bank saat ini.

  • Laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp4,4 triliun.

  • Total aset konsolidasian sebesar Rp357,9 triliun per 30 Juni 2025.

  • CIMB Niaga rilis strategi jangka panjang Forward 2030.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Lani Darmawan mengungkapkan industri perbankan dalam negeri saat ini masih berada dalam situasi penuh tantangan. Lani pun mengibaratkan kondisi perbankan Tanah Air laiknya "diseruduk celeng dan diuber anjing."

"Boleh dikatakan it's a challenging situation, diseruduk celeng, diuber anjing, tapi ya kita adalah bagian penting dari ekonomi Indonesia. Maju kena, mundur kena. Nah saat ini lah para bankers seperti CIMB Niaga dan juga kita semuanya diuji," ujar Lani, dikutip Rabu (8/10/2025).

1. Bank susah cari untung

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, di Syukuran HUT 70 Tahun CIMB Niaga (Dok. CIMB Niaga)

Walaupun kinerja CIMB Niaga pada semester I-2025 cenderung baik, tetapi Lani mengakui bahwa dunia perbankan saat ini masuk area yang penuh ujian.

Dia pun menegaskan bahwa untuk mencetak untung secara positif adalah hal sulit bagi bank-bank saat ini.

"Untuk bisa untung secara ekonomi yang positif pun sebetulnya tidak gampang," ujar Lani.

2. Kinerja CIMB Niaga semester I-2025

Kantor bank CIMB Niaga di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Mengutip situs resminya, CIMB Niaga melaporkan melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp4,4 triliun pada semester I-2025.

CIMB Niaga juga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24 persen dan 87,3 persen.

Sementara itu, total aset konsolidasian adalah sebesar Rp357,9 triliun per 30 Juni 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp261,9 triliun atau naik 4,8persen secara tahunan/year on year (yoy), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 69 persen.

CASA meningkat sebesar 10,9 persen yoy, dikontribusikan oleh upaya CIMB Niaga untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.

Jumlah kredit atau pembiayaan juga naik 6,8 persen yoy menjadi Rp231,8 triliun, terutama dari pertumbuhan yang baik di berbagai segmen utama. Perbankan Korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,3 persen, sementara Usaha Kecil Menengah (UKM) naik 7,3 persen yoy serta Perbankan Konsumer tumbuh 4,7 persen yoy.

Kenaikan tertinggi di kredit atau pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,7 persen yoy.

"Pada semester pertama 2025, CIMB Niaga mencatatkan kinerja yang baik, mencerminkan implementasi strategi yang dijalankan secara konsisten dan disiplin. Kami mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar," kata dia.

"Di saat yang sama, kami tetap menjaga kualitas aset yang stabil, tingkat permodalan dan likuiditas yang kuat, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, sehingga dapat memperkuat posisi kami di industri," tutur Lani.

3. CIMB Niaga rilis strategi jangka panjang Forward 2030

70 tahun CIMB Niaga mendampingi Kejar Mimpi (Dok. CIMB Niaga)

Sebelumnya, Lani mengungkapkan strategi jangka panjang yang disebut sebagai Forward 30 atau F30. Strategi jangka panjang itu dirilis CIMB Niaga seiring dengan kiprah mereka di industri perbankan yang telah berjalan selama 70 tahun.

"Ini strategi jangka panjang yang baru, yang kami sebut dengan Forward 2030 atau Forward 30 atau F30. Artinya adalah ini adalah rencana jangka panjang tahun 2025 sampai dengan tahun 2030," ujar Lani.

Lebih lanjut Lani menjelaskan, strategi F30 mengubah tujuan keberadaan CIMB Niaga di Indonesia. Selain melayani masyarakat, CIMB Niaga yang termasuk bank kategori KBMI III ingin mempunyai tujuan lebih dalam melayani nasabah.

"Kami lebih ingin menerapkan kepada purpose driven atau mempunyai tujuan. Tujuan kami, purpose-nya adalah advancing customers and society. Kalau kita terjemahkan artinya adalah CIMB Niaga ingin membantu masyarakat Indonesia dan nasabah di Indonesia untuk bisa memajukan mimpinya dan juga aspirasinya ke depan. Dibantu oleh CIMB Niaga dengan semangat work from heart, WFH," tutur Lani.

Editorial Team