Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Batik-UMKM
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggelar program literasi keuangan sekaligus pelatihan membatik ramah lingkungan bagi perajin batik di Batik Trusmi, Cirebon. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • BTN berharap memperluas kontribusi keuangan berkelanjutan bagi sektor UMKM dan industri budaya yang strategis dalam perekonomian nasional.

  • BTN membuka opsi tabungan dan akses pembiayaan KUR bagi perajin batik di beberapa sentra nasional dengan alokasi pembiayaan hingga Rp3 triliun.

  • Founder & CEO Trusmi Group mengapresiasi dukungan BTN terhadap industri batik, khususnya di Cirebon, yang mengalami peningkatan penjualan setelah stagnan selama empat tahun terakhir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggelar program literasi keuangan, sekaligus pelatihan membatik ramah lingkungan bagi perajin batik di Batik Trusmi, Cirebon. Program ini menjadi langkah nyata BTN dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) hingga ke level debitur nonperumahan.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menyatakan perseroan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya para perajin batik.

"Hal ini sejalan dengan komitmen BTN dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara menyeluruh. ,” ujar Setiyo dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025

1. ESG tidak hanya berkaitan pembiayaan sektor perumahan tapi juga pangan dan sandang

Ilustrasi aplikasi BTN Mobile. (Twitter.com/bankbtn)

Setiyo menyampaikan implementasi ESG tidak hanya diwujudkan lewat pembiayaan sektor papan melalui perumahan, tetapi juga kebutuhan dasar masyarakat lainnya, seperti pangan dan sandang.

“Melalui pembiayaan perumahan, tetapi juga kebutuhan dasar lain seperti pangan dan sandang. Batik adalah identitas budaya Indonesia sekaligus industri sandang yang menopang jutaan perajin,” ujar Setiyo.

Dengan strategi tersebut, BTN berharap dapat memperluas kontribusi keuangan berkelanjutan, tidak hanya bagi sektor perumahan, tetapi juga sektor UMKM dan industri budaya yang memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional.

2. BTN bakal beri dukungan KUR bagi UMKM batik

Ilustrasi cadangan devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam sesi literasi keuangan tersebut, BTN juga membuka opsi pembukaan tabungan hingga akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para perajin.

Ke depan, BTN berkomitmen memperluas dukungan KUR bagi UMKM batik di berbagai sentra nasional, seperti Cirebon, Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. BTN telah mengalokasikan pembiayaan KUR hingga Rp3 triliun untuk memberdayakan UMKM, termasuk sektor sandang yang strategis bagi perekonomian nasional.

“Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat UMKM. BTN ingin memastikan penerapan keuangan berkelanjutan tidak hanya bagi sektor perumahan, tetapi juga menyentuh UMKM dan industri budaya seperti batik,” ucap Setiyo.

3. Penjualan batik alami peningkatan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggelar program literasi keuangan sekaligus pelatihan membatik ramah lingkungan bagi perajin batik di Batik Trusmi, Cirebon. (Dok/Istimewa).

Founder & CEO Trusmi Group, Ibnu Riyanto, mengapresiasi langkah BTN sebagai bentuk dukungan terhadap industri batik, khususnya di Cirebon.

Menurutnya, momentum Hari Batik Nasional selalu memberikan dampak besar terhadap industri batik.

“Sejak UNESCO mengakui batik pada 2009, penjualan batik melonjak dan masyarakat semakin bangga mengenakannya. Namun, dalam empat tahun terakhir, industri batik di Cirebon stagnan, sehingga kami harus banyak memikirkan strategi promosi,” ungkap Ibnu.

Editorial Team