Pertamina Dorong UMKM Lokal Jajal Pasar Global di Grand Prix Mandalika

- Produk kue kering Nutsafir akan tampil dalam ajang internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.
- Usaha rumahan Nutsafir dirintis sejak 2012 dan berkembang pesat dengan dukungan Pertamina.
- Produk NTB diharapkan bisa go global bersama sembilan UMKM lainnya di booth Pertamina pada ajang balap internasional tersebut.
Jakarta, IDN Times - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, dukungan Pertamina pada event internasional seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 tidak hanya untuk menggiatkan ajang olahraga.
Namun, menjadi wadah strategis untuk mengangkat produk UMKM lokal agar semakin dikenal luas hingga ke pasar global, sehingga dapat menghasilkan efek berkelanjutan.
"UMKM mendapat peluang untuk memasarkan produknya pada pengunjung yang hadir di Mandalika, sekaligus memperluas pasar ke wisatawan mancanegara. Kami berharap, ajang internasional ini bisa memacu perekonomian daerah dan multiplier effect lainnya terutama pada sektor pariwisata, UMKM, dan ekonomi," jelas Fadjar dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).
1. Produk kue kering Nutsafir akan tampil dalam ajang internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia

Produk kue kering berbasis biji-bijian lokal asal Lombok, Nutsafir, siap tampil dalam ajang internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang digelar pada 3–5 Oktober di Sirkuit Mandalika, NTB.
Sayuk Wibawati, pemilik Nutsafir, merupakan salah satu dari sepuluh pelaku UMKM binaan Pertamina yang akan memamerkan produknya di booth UMKM Pertamina. Ia berharap partisipasi ini dapat memperluas jangkauan pasar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke mancanegara.
"Saya berkesempatan hadir lagi di booth UMKM Pertamina tahun ini. Harapan kami, lewat event Pertamina Grand Prix of Indonesia, produk bisa lebih dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” ujar Sayuk saat ditemui di toko kue miliknya di Jalan Angsoka, Kota Mataram, Rabu (1/10/2025).
2. Usaha rumahan Nutsafir dirintis sejak 2012

Usaha rumahan yang ia rintis sejak 2012 itu kini telah berkembang pesat. Dari hanya memproduksi 2 kilogram cookies kacang hijau per hari, kini Nutsafir mampu menghasilkan hingga 50 kilogram per hari, dengan dukungan 16 karyawan tetap.
Peningkatan pesat ini tak lepas dari peran Pertamina. Sejak bergabung menjadi mitra binaan Pertamina pada 2021 melalui program Pertamina UMK Academy, Sayuk mendapat berbagai pelatihan, mulai dari digital marketing hingga manajemen keuangan. Nutsafir bahkan berhasil meraih juara dua dalam ajang tersebut.
“Banyak sekali manfaatnya. Selain pelatihan, kami difasilitasi untuk ikut pameran, termasuk Trade Expo Indonesia hingga Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dampaknya besar: omzet meningkat, pasar meluas, dan kami bisa membuka lebih banyak lapangan kerja,” jelasnya.
3. Produk NTB diharapkan bisa go global

Nutsafir akan tampil bersama sembilan UMKM lainnya di booth Pertamina pada ajang balap internasional tersebut. Produk yang dihadirkan meliputi makanan dan minuman khas daerah, kerajinan tangan, perhiasan etnik Lombok, hingga fesyen lokal yang mencerminkan kekayaan budaya NTB.
“Kami ingin produk lokal NTB benar-benar bisa go global. Pertamina sudah memberi kami kesempatan luar biasa untuk tumbuh, dan kami berharap pendampingan ini terus berlanjut agar kami bisa semakin besar,” ucap Sayuk.