Ilustrasi Arisan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Burberry melaporkan penurunan laba sebelum pajak sebesar 117 persen pada tahun keuangan terakhir. Perusahaan mencatat kerugian sebesar 66 juta poundsterling, berbalik dari keuntungan 383 juta poundsterling pada periode sebelumnya, di tengah pelemahan industri barang mewah global.
Perusahaan menyampaikan rencana efisiensi terbaru senilai 60 juta poundsterling diperkirakan akan berdampak pada sekitar 1.700 pekerjaan di berbagai kantor globalnya.
Burberry, yang dikenal dengan produk mantel trench, menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir seiring kondisi pasar yang melemah dan proyek peremajaan merek yang kompleks. Untuk menangani situasi tersebut, perusahaan menunjuk Joshua Schulman, mantan CEO merek fesyen asal AS, Coach sebagai CEO pada tahun lalu.
Rencana penghematan tersebut merupakan tambahan dari program efisiensi senilai 40 juta poundsterling yang telah diumumkan oleh Schulman pada November. Menyusul pengumuman itu, saham Burberry sempat menguat hingga 8,6 persen pada Rabu pagi.