Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Microsoft PHK 6 Ribu Karyawan Secara Global

ilustrasi logo Microsoft (pexel.com/Angel Bena)
Intinya sih...
  • Microsoft memangkas 3 persen karyawannya, memengaruhi hampir 6 ribu karyawan di seluruh dunia
  • Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan untuk mengurangi lapisan manajemen dan meningkatkan kelincahan perusahaan dalam menghadapi persaingan teknologi

Jakarta, IDN Times – Microsoft resmi memangkas sekitar 3 persen dari total tenaga kerjanya, memengaruhi hampir 6 ribu karyawan secara global. Pemutusan hubungan kerja ini diumumkan pada Selasa (13/5/2025) dan mencakup berbagai level, tim, dan wilayah geografis. Fokus utama pemangkasan ini adalah mengurangi lapisan manajemen.

“Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan meraih kesuksesan di pasar yang dinamis,” kata juru seorang juru bicara Microsoft kepada CNBC International.

Perubahan ini bertujuan meningkatkan kelincahan perusahaan dalam menghadapi persaingan teknologi.

Dari total 228 ribu karyawan penuh waktu per Juni lalu, sekitar 55 persen berbasis di Amerika Serikat (AS). Pemangkasan ini menjadi salah satu langkah strategis terbesar Microsoft sejak awal 2023.

1. PHK fokus pangkas karyawan di markas Redmond

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Microsoft memangkas 1.985 karyawan di negara bagian Washington, dengan 1.510 di antaranya berbasis di kantor pusat Redmond. Pemangkasan ini menargetkan efisiensi operasional di markas utama perusahaan. Data ini diungkap CNBC International berdasarkan laporan resmi perusahaan.

Pemangkasan ini tidak terkait dengan performa individu, melainkan bagian dari restrukturisasi organisasi. Sebelumnya, Microsoft melakukan PHK berbasis performa pada Januari 2025, tetapi skala dan tujuannya berbeda. Langkah ini menunjukkan upaya Microsoft untuk menyederhanakan struktur tim di lokasi strategis.

2. Laba Microsoft tumbuh meski PHK terjadi

ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Microsoft mencatatkan laba bersih kuartal Januari–Maret 2025 sebesar 25,8 miliar dolar AS, melebihi ekspektasi Wall Street. Perusahaan juga memberikan proyeksi positif untuk kuartal berikutnya. Keberhasilan ini menandai empat kuartal berturut-turut di mana Microsoft mengungguli estimasi laba analis.

Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, mengatakan bahwa jumlah karyawan pada Maret 2025 naik 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi sedikit menurun dari akhir 2024.

“Kami fokus membangun tim berkinerja tinggi dan meningkatkan kelincahan dengan mengurangi lapisan manajer,” kata Hood, dikutip dari The Guardian, Rabu (14/5/2025).

Langkah ini mencerminkan strategi perusahaan untuk tetap kompetitif meski melakukan pengurangan tenaga kerja.

3. Nadella sesuaikan strategi penjualan Cloud

Satya Nadella, ketua dan CEO Microsoft (commons.wikimedia.org/Brian Smale and Microsoft)

CEO Microsoft, Satya Nadella, mengumumkan perubahan eksekusi penjualan setelah pertumbuhan pendapatan cloud Azure non-AI melambat dari ekspektasi. Namun, pertumbuhan cloud berbasis AI justru melampaui proyeksi internal. Nadella berbicara kepada analis pada Januari 2025.

Nadella menjelaskan perlunya penyesuaian insentif dan pendekatan pasar.

“Bagaimana Anda benar-benar menyesuaikan insentif, strategi masuk pasar? Di saat perubahan platform, Anda harus memastikan fokus pada kemenangan desain baru, bukan sekadar melanjutkan cara lama,” kata Nadella.

Perubahan ini diharapkan memperkuat posisi Microsoft di tengah persaingan teknologi cloud.

Harga saham Microsoft sendiri mencapai 449,26 dolar AS pada Senin (12/5), tertinggi tahun ini, setelah mencatat rekor 467,56 dolar AS pada Juli 2024 lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us