Cadangan Devisa Susut, Pelemahan Rupiah Tertinggi di Mata Uang Asia

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup pada level Rp15.142,5 per dolar AS di akhir pekan, Jumat (7/7/2023). Berdasarkan Blooomberg, rupiah terpantau melemah 86,5 poin atau 0,57 persen per pukul 15.15 WIB.
Sebagai perbandingan, nilai tukar rupiah pada Kamis (6/7/2023) ditutup pada level Rp15.056 per dolar AS.
Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS. Namun, rupiah memimpin pelemahan mata uang Asia dengan 0,57 persen.
Won Korea juga melemah 0,29 persen, rupee India melemah 0,28 persen, pesso Filipina melemah 0,19 persen, baht Thailand melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia melemah 0,10 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,06 persen terhadap dolar AS.
1. Imbas hasil surat utang AS meningkat
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lain, karena investor memproyeksi bahwa prospek suku bunga The Fed akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
"Laporan non-farm payrolls yang diawasi ketat akan dirilis pada Jumat, di mana ekspektasi ekonomi AS akan menambah 225.000 pekerjaan pada bulan Juni," ungkap Ibrahim dalam risetnya, Jumat (7/7/2023).
Disisi lain, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami peningkatan di minggu lalu.
"Itu membuat imbal hasil Treasury AS meningkat karena adanya proyeksi bahwa TheFed harus menaikkan suku bunga lebih jauh untuk menjinakkan inflasi, meskipun dolar diperdagangkan dalam kisaran sempit karena pasar tetap waspada menjelang rilis daftar gaji," ucapnya.