Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Intinya sih...

  • Perum Bulog membantah penjualan beras bantuan bencana, menyebut informasi tersebut hoaks.

  • Beras yang dijual ke masyarakat termasuk dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

  • Seluruh beras bantuan untuk korban bencana disalurkan secara gratis kepada masyarakat yang terdampak melalui mekanisme distribusi bantuan pangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Baru-baru ini, beredar kabar tentang dugaan penjualan beras bantuan bencana banjir oleh Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah. Narasi tersebut viral di media sosial hingga memicu keresahan warga Aceh Tengah yang masih terisolasi akibat bencana.

Lantas, benarkah narasi yang viral di media sosial tersebut?

1. Tidak pernah memperjualbelikan beras bantuan bencana

Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Andi Afdal, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penjualan beras bantuan bencana. Oleh karena itu, informasi yang beredar di media sosial tersebut tidak benar dan termasuk dalam kategori hoaks.

"Klarifikasi ini selaras dengan pernyataan resmi yang disampaikan oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, yang telah meluruskan kesalahpahaman publik terkait isu tersebut," tegas Andi yang dikutip, Minggu (6/12/2025).

2. Beras yang dijual ke masyarakat termasuk dalam program SPHP

Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Andi juga menambahkan bahwa Bupati Aceh Tengah telah menegaskan hal yang sama, yaitu bahwa beras yang dijual kepada masyarakat bukanlah beras bantuan bencana, melainkan beras yang termasuk dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Sementara itu, pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah juga menegaskan beberapa hal penting, antara lain:

  1. Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah tidak pernah memperjualbelikan beras bantuan bencana.

  2. Keterlibatan TNI-Polri hanya sebatas membantu proses penyaluran dan penjualan beras murah GPM dari gudang Bulog kepada masyarakat.

Dalam pernyataan resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Andi menjelaskan beberapa poin penting. Pertama, Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah tidak pernah terlibat dalam memperjualbelikan beras bantuan bencana.

Kedua, keterlibatan personel TNI-Polri terbatas hanya untuk membantu proses penyaluran dan penjualan beras murah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM), yang diambil dari gudang Bulog untuk masyarakat.

"Langkah ini merupakan keputusan bersama Forkopimda Aceh Tengah dan Bulog sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pangan serta mencegah gejolak harga selama masa bencana," jelas Andi.

3. Beras bulog yang disalurkan untuk bencana tidak diperjualbelikan

Ilustrasi beras (dok. Bulog)

Dengan penjelasan terkait beras bantuan untuk korban bencana, dapat disimpulkan bahwa narasi yang berkembang di media sosial adalah tidak benar atau hoaks. Pasalnya, Perum Bulog menegaskan bahwa seluruh beras bantuan bencana, bantuan sosial, dan bantuan kedaruratan lainnya disalurkan secara gratis kepada masyarakat yang terdampak.

Penyaluran bantuan tersebut dilakukan melalui mekanisme distribusi bantuan pangan (Banpang), Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), Cadangan Beras Pemerintah Bencana Alam (CBP Bencal), serta program Bulog Peduli (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/TJSL), yang semuanya dikoordinasikan bersama Pemda dan instansi terkait.

Editorial Team