GoPro merupakan sebuah perusahaan yang dikenal sebagai produsen action camera. Saat ini mereka telah meluncurkan kamera terbarunya berupa GoPro Hero 6 pada September 2017.
GoPro merupakan kamera yang sangat populer terutama untuk keperluan outdoor. Bahkan pada 2013 lalu, GoPro menerima penghargaan Emmy Award atas kontribusinya dalam industri televisi.
Sayangnya tidak semua yang mereka lakukan berjalan dengan mulus.
Tampaknya usaha GoPro untuk bersaing dengan DJI kurang begitu sukses. Drone GoPro Karma versi pertama yang diluncurkan bersamaan dengan GoPro Hero 5 mengalami banyak masalah.
16 hari sejak pertama kali dijual ke pasaran, membuat GoPro harus mengalami penurunan hingga 40% pada kuartal ke-3 pada tahun yang sama. Kabarnya GoPro telah merilis Drone GoPro Karma versi ke-2 pada September 2017.
Bagi mereka memproduksi Drone GoPro Karma, telah terbukti merupakan percobaan yang mahal dan gagal.
Melansir dari Forbes.com dengan banyaknya kerugian yang dialami, GoPro akan resmi mundur dari industri drone. Imbasnya GoPro akan memecat sekitar 250 karyawannya.
GoPro juga memberikan pandangan mengecewakan dan mengatakan akan mengurangi jumlah kepala globalnya sekitar 250 karyawan dan keluar dari bisnis pesawat tak berawak.
Sebagai seorang CEO tentunya gaji yang akan didapatkan akan sangat menggiurkan. Sayangnya hal tersebut bagi CEO GoPro, Nick Woodman.
Pada Januari 2018 ini, Nick hanya menerima kompensasi gaji sebesar 1 dollar AS atau sekitar Rp 13.394. Padahal sebelumnya Nick bisa mendapatkan kompensasi sebesar 800 ribu dollar AS atau Rp 10,7 miliar dengan tambahan bonus sekitar 300 ribu dollar AS atau Rp 4 miliar.
Tak hanya itu saja, Nick yang pernah sejajar dengan orang terkaya di dunia, sekarang harus turun seiring dengan melemahnya saham perusahaan.
Tercatat GoPro pernah menjual 17,8 juta lembar saham dengan harga 24 dollar AS per lembar. Hal itu membuat perusahaan mendapatkan dana sekitar 427,20 juta dollar AS. Namun saat ini saham GoPro telah turun 26% dan telah kehilangan seperlima dari total nilai perusahaan dalam 12 bulan terakhir.
Menurut pusat distrik keuangan Amerika di Manhattan (Wall Street), GoPro ada kemungkinan hanya akan mendapatkan keuntungan 340 juta dollar AS selama kuartal ke-4. Sebelumnya GoPro bisa mencapai keuntungan hingga 460 juta dollar AS.
Pihak GoPro juga tidak terlalu berharap banyak hingga periode kedua pada 2018 ini. Hingga saat ini GoPro masih bisa bertahan dibantu adanya lonjakan penjualan produk baru dan pemotongan biaya yang agresif.
Kabar baiknya produksi kamera GoPro tidak terlalu terkena imbasnya, jadi kamu penggemar action camera tidak perlu khawatir. GoPro juga akan semakin berkomitmen untuk mengenalkan produk baru pada 2018 ini.