Jakarta, IDN Times - Chili meningkatkan proyeksi investasi pertambangan hingga 2034 menjadi 104,549 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun), seperti yang diumumkan badan negara Cochilco pada Kamis (11/12/2025) lalu. Angka ini naik 26 persen dibandingkan perkiraan tahun lalu yang mencapai sekitar 83 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun).
Sebagai produsen tembaga terbesar di dunia dan litium terbesar kedua secara global, Chili mendominasi sektor mineral kritis yang esensial untuk transisi energi. Investasi tersebut akan memperkuat pasokan tembaga untuk jaringan listrik dan energi terbarukan, serta litium untuk baterai kendaraan listrik.
