Nilai Ekonomi Kemitraaan Ekonomi Chili-Indonesia Terus Meningkat

- IC-CEPA efektif memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Chile.
- Ratifikasi Protokol Perdagangan Jasa dalam kerangka IC-CEPA membuka peluang di berbagai sektor, seperti arsitektur, teknik, konstruksi, dan pariwisata.
- Chili memprioritaskan penguatan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, untuk mendiversifikasi pasar ekspor.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menjelaskan, kemitraan ekonomi komperhensif Indonesia-Chili (IC-CEPA) mendorong kenaikan nilai perdagangan antar kedua negara hingga 46 persen.
Ia menjelaskan Chile adalah negara pertama di Amerika Latin yang menjalin Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Indonesia atau IC-CEPA pada tahun 2017 dan mulai diberlakukan pada tahun 2019 menjadi tonggak ersejarah dalam hubungan bilateral.
"Sejak implementasinya, IC-CEPA telah memberikan dampak signifikan. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Chile meningkat rata-rata dari 304 juta dolar AS sebelum perjanjian, menjadi 446 juta dolar AS setelah diberlakukan," ungkap Roro dalam Chile-Indonesia Trade Engagement Seminar: Unlocking Opportunities & Building Synergies, Senin (8/9/2025).
1. Efektivitas IC-CEPA dalam memperluas akses pasar

Ia menjelaskan, peningkatan ini mencerminkan efektivitas IC-CEPA dalam memperluas akses pasar, menghapus hambatan tarif, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor. Tak hanya nilai perdagangan yang meningkat, pemanfaatan IC-CEPA oleh pelaku usaha Indonesia juga menunjukkan peningkatan signifikan.
"Pada tahun 2024, jumlah Sertifikat Asal Barang (Certificate of Origin) yang diterbitkan melonjak 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekspor di sektor otomotif, alas kaki, kertas, minyak nabati, dan mesin," ujarnya.
2. Ratifikasi protokol perdagangan jasa dalam kategori kerangka IC-CEPA
Ia menjelaskan, tahun ini menjadi momen penting bagi kedua negara karena telah meratifikasi Protokol Perdagangan Jasa dalam kerangka IC-CEPA, yang menandai babak baru dalam kemitraan kedua negara.
"Protokol tersebut membuka peluang yang lebih luas di berbagai sektor seperti arsitektur, teknik, konstruksi, telekomunikasi, distribusi, pariwisata, konektivitas, dan pertumbuhan berkelanjutan," ucapnya.
3. Chili perkuat perdagangan dengan negara-negara ASEAN

Direktur Jenderal ProChile Ignacio Fernández menyampaikan untuk memperkuat perdagangan dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, merupakan salah satu prioritas utama Chili. Hal ini sejalan dengan upaya Chili untuk mendiversifikasi pasar ekspor, terutama untuk produk-produk unggulan seperti pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan, wine berkualitas tinggi, serta memperluas ekspor ke sektor jasa, teknologi, dan seni.
“Saat ini, negara-negara ASEAN hanya menyumbang kurang dari 2 persen dari total ekspor Chili. Untuk Indonesia sendiri, nilai ekspor kami tercatat sekitar 1,8 miliar dolar AS pada tahun 2024. Kami yakin, hubungan dagang ini memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang," tegasnya.