Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • China mengancam balas tarif baru AS

  • Trump kecam kebijakan ekspor China, Beijing perketat kontrol ekspor bahan teknologi

  • Ancaman tarif guncang pasar dunia, saham AS rugi 2 triliun dolar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pemerintah China memperingatkan akan mengambil langkah balasan jika Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tetap memberlakukan tarif 100 persen pada barang impor dari China. Ancaman tersebut muncul setelah investor global khawatir gejolak perang dagang akan kembali memuncak.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) China menyebut Washington sebagai pihak yang memperburuk situasi setelah Trump mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan pada ekspor China ke AS mulai 1 November 2025.

“Ancaman sepihak untuk menerapkan tarif tinggi bukanlah cara yang tepat untuk menjalin hubungan dengan China. Posisi China terhadap perang dagang konsisten. Kami tidak menginginkannya, tetapi kami tidak takut menghadapinya. Jika AS bersikeras menempuh jalan yang salah, China pasti akan mengambil langkah tegas untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China pada Minggu (12/10/2025), dikutip dari Xinhua.

Kementerian tersebut menyatakan, kebijakan Trump berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian global. Beijing menilai pendekatan konfrontatif Washington justru akan memperburuk ketidakstabilan perdagangan dunia yang sebelumnya mulai pulih.

1. Trump kecam kebijakan ekspor China, Beijing balas tuduhan standar ganda

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Shealeah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan, Beijing siap menyiapkan langkah balasan yang belum diungkapkan bila ancaman tersebut terealisasi, sambil menegaskan China tidak takut menghadapi perang dagang.

Trump sebelumnya menuduh China bersikap semakin bermusuhan dan berupaya mengendalikan dunia setelah Beijing memperketat aturan ekspor bahan tanah jarang. Pernyataan tersebut menimbulkan gejolak di pasar keuangan karena menuduh China sengaja membatasi ekspor bahan vital bagi industri AS.

Beijing menepis tuduhan itu dan menyebut pembatasan ekspor bahan tanah jarang sebagai reaksi terhadap kebijakan perdagangan diskriminatif yang diterapkan pemerintahan Trump. China menilai AS menerapkan kebijakan yang tidak adil setelah memberlakukan pembatasan terhadap ekspor semikonduktor dan teknologi canggih.

“Mengancam untuk menerapkan tarif tinggi di setiap kesempatan bukanlah cara yang tepat untuk berinteraksi dengan China. Posisi China terhadap perang tarif selalu konsisten: kami tidak ingin bertarung, tetapi kami tidak takut untuk bertarung,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan, dikutip dari Politico.

Ia menambahkan, Beijing siap membalas dengan tindakan yang sesuai jika Trump melanjutkan ancamannya.

2. China perketat kontrol ekspor bahan tanah jarang dan bahan teknologi

Enam oksida unsur tanah jarang, yaitu praseodimium, serium, lantanum, neodimium, samarium, dan gadolinium. (Peggy Greb, US department of agriculture, Public Domain, via Wikimedia Commons)

China mengumumkan langkah untuk memperketat kontrol ekspor bahan tanah jarang dan material penting lainnya yang digunakan dalam teknologi tinggi seperti panel surya dan ponsel pintar. Kebijakan ini dinilai strategis karena China menguasai sekitar 90 persen pasokan bahan tanah jarang dunia.

Langkah tersebut diambil setelah AS menambahkan sejumlah perusahaan China ke dalam daftar kontrol ekspor untuk mencegah penghindaran sanksi terhadap peralatan pembuatan chip. Kementerian Perdagangan China menjelaskan, kebijakan kontrol ekspor tersebut sah secara hukum dan bukan merupakan larangan total.

“Kontrol ekspor China bukanlah larangan ekspor. Semua aplikasi ekspor yang sesuai untuk penggunaan sipil dapat disetujui, sehingga bisnis terkait tidak perlu khawatir,” kata juru bicara kementerian itu, dikutip dari The Guardian.

China juga mengkritik kebijakan ekspor AS terhadap chip dan semikonduktor, dengan menilai Washington telah melebih-lebihkan konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kontrol ekspor. Beijing membela kebijakannya sebagai tindakan wajar untuk menjaga keamanan nasional serta kepentingan global.

3. Ancaman tarif guncang pasar dunia, saham AS rugi 2 triliun dolar

ilustrasi indeks pasar saham (pexels.com/Kindel Media)

Pernyataan Trump pada Jumat, 10 Oktober 2025, mengguncang pasar keuangan global setelah indeks S&P 500 anjlok 2,7 persen, penurunan terbesar sejak April. Indeks Dow Jones turun 879 poin atau 1,9 persen pada hari yang sama, sementara perdagangan berjangka menunjukkan penurunan 887 poin sebelum pembukaan pasar pada Senin(13/10). Investor khawatir ketegangan dagang baru dengan China akan memperburuk perekonomian global.

Keguncangan di pasar tersebut menyebabkan kerugian besar di Wall Street, dengan nilai saham AS merosot sekitar 2 triliun dolar AS (setara Rp33,1 kuadriliun). Indeks FTSE 100 Inggris juga turun hampir 1 persen pada akhir perdagangan Jumat akibat aksi jual besar-besaran yang dipicu ancaman tarif tinggi.

Pasar berjangka di London dan New York memperlihatkan potensi penurunan lanjutan pada awal pekan, meski sebagian analis berharap situasi mereda karena China belum mengumumkan langkah balasan langsung terhadap ancaman Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team