Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, mengatakan China telah setuju untuk meninjau kembali tarif yang dikenakan pada impor wine Australia. Hal ini mendorong Canberra untuk menangguhkan perselisihan yang diajukannya terhadap Beijing ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Kami menyambut baik kesepakatan China untuk melakukan peninjauan yang dipercepat terhadap tugas-tugasnya," kata Albanese dalam siaran persnya pada Minggu (22/10/2023), seraya menambahkan bahwa proses ini diperkirakan akan memakan waktu lima bulan, dikutip dari Kyodo News.
Sebelumnya, China menerapkan bea masuk hingga 218 persen untuk sebagian besar wine Australia. Imbasnya, terpuruknya perdagangan di pasar ekspor paling berharga bagi para industri wine di negara tersebut.