Ilustrasi tambak laut. (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Selain pertanian, platform agritech juga bisa mendorong pertumbuhan industri perikanan di Tanah Air. Lutfi mengatakan, ada satu platform agritech yang berfokus pada industri perikanan, yakni eFishery.
Dengan platform agritech, para petambak ikan atau udang bisa mengatur pola pemberian makan terhadap ikan atau udangnya.
"Kita tahu petambak ikan atau udang itu terjadi banyak sekali ketidakseimbangan. Misalnya makanan terlalu banyak, mengendap di dasar kolam, itu akan menyebabkan toxic, dan berdampak ikan tidak bisa tumbuh atau bahkan mati," ucap Lutfi.
Dengan teknologi dari platform agritech, maka petambak bisa memanen ikan atau udang dengan kualitas yang lebih baik.
"Dengan alat yang sebenarnya sederhana dari AI, dan ini adalah bagian dari hilirisasi ekonomi digital, itu bisa mengetahui apakah makanan cukup, lebih, atau kurang. Dengan begitu, mesin ini bisa dapat melihat kesehatan daripada kolam atau empang tersebut," tutur dia.
Selain itu, platform ini juga bisa menghubungkan nelayan atau petambak dengan financial technology atau fintech untuk memperoleh pembiayaan.
"Jika kolam atau empangnya sehat, mereka bisa memberikan pembiayaan melalui peer to peer lending, sehingga petambak bisa mendapat nilai tambah," kata Lutfi.
Tak hanya itu, platform agritech juga bisa memberikan kepastian kepada petambak atau nelayan terkait penjualan dari hasil tambak atau hasil melautnya.
"Dan mereka bisa kontrak atau off take dari hasil kolam tersebut. Ini memberikan nilai tambah yang luar biasa. Dan dengan alat yang sederhana, kita bisa melihat industri perikanan kita akan maju sangat luar biasa," ujar dia.