Daftar 10 Orang Terkaya di Korea Selatan, Bos Samsung Peringkat 1

04 Jun 2024, 15:55 WIB

Amara Zahra

ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)

Intinya sih...

Jay Y. Lee menjadi orang terkaya Korea Selatan dengan kekayaan bersih 11,5 miliar dolar AS
Pemerintah dan sektor swasta berencana menjadikan Korea Selatan sebagai pusat produksi chip global dengan alokasi dana 470 miliar dolar AS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Jumlah kekayaan bersih 50 orang terkaya di Korea Selatan mencapai 115 miliar dolar Amerika Serikat pada 2024. Kelompok elit itu dipimpin oleh Ketua Eksekutif Samsung Electronics, Jay Y. Lee.

Melansir Forbes, meskipun indeks acuan Kospi di Korea Selatan menjadi salah satu kinerja terburuk di Asia pada tahun lalu, namun berhasil pulih dipicu tren Artificial Intelligence (AI) yang sangat disukai oleh para investor.

Selain itu, ada pula rencana pemerintah bersama sektor swasta untuk menjadikan Korea Selatan sebagai pusat produksi chip global yang mendorong pertumbuhan kekayaan kelompok elit tersebut. Sebesar 470 miliar dolar AS telah dialokasikan untuk rencana ini.

Sementara itu, 2024 menjadi tahun pertama Jay Y. Lee menempati peringkat satu sebagai orang terkaya di Korea Selatan. Per April 2024, Forbes mencatat kekayaan bersihnya mencappai 11,5 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp187,7 triliun.

Namun ternyata kehidupannya tak lepas dari skandal. Pada 5 Februari 2024 lalu, dia dinyatakan tidak bersalah atas penipuan akuntansi dan manipulasi saham oleh pengadilan di Seoul. Dia terlilit kasus ini sejak 2015, di tengah merger antara dua afiliasi Samsung.

1. Daftar 10 orang terkaya di Korea Selatan

ilustrasi kaya (unsplash.com/Shane)

Berikut daftar 10 orang terkaya di Korea Selatan, berdasarkan data dari Forbes per Rabu (17/4/2024).

Jay Y. Lee
Kekayaan bersih: 11,5 miliar dolar AS
Industri: Teknologi
Michael Kim
Kekayaan bersih: 9,7 miliar dolar AS
Industri: Keuangan dan investasi
Seo Jung-jin
Kekayaan bersih: 7,5 miliar dolar AS
Industri: Kesehatan
Cho Jungho
Kekayaan bersih: 6,2 miliar dolar AS
Industri: Keuangan dan investasi
Mong-koo Chung
Kekayaan bersih: 4,6 miliar dolar AS
Industri: Otomatif
Kim Beom-su
Kekayaan bersih: 4,5 miliar dolar AS
Industri: Teknologi
Hong Ra-hee
Kekayaan bersih: 4,4 miliar dolar AS
Industri: Teknologi
Kwak Dong Shin
Kekayaan bersih: 3,9 miliar dolar AS
Industri: Teknologi
Kwon Hyuk-bin
Kekayaan bersih: 3,5 miliar dolar AS
Industri: Media dan entertainment
Euisun Chun
Kekayaan bersih: 3,4 miliar dolar AS
Industri: Otomotif

2. Kekayaan Bos Samsung

Ilustrasi samsung (Pexels/John Tekeridis)

Jay Y. Lee merupakan peraih kekayaan terbesar pada tahun ini. Kekayaannya bertambah sekitar 3,5 miliar dolar AS atau Rp56,9 triliun menjadi 11,5 miliar dolar AS atau Rp187,7 triliun.

Kenaikan kekayaannya didorong oleh melonjaknya saham Samsung Electronics setelah beredarnya kabar bahwa perusahaan tersebut berencana mengembangkan chip memori bandwidth tinggi yang digunakan dalam komputasi AI untuk perusahaan raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS), Nvidia.

Pencapaian peringkat ini tepat empat tahun setelah kematian ayahnya, Lee Kun-hee, yang sempat menjadi orang terkaya di Korea Selatan sejak 2005, kecuali pada 2008. Pada tahun ituu, posisi Lee diambil oleh pemegang saham terbesar Hyundai dan putra keenam dari pendiri Hyundai, Chung Mong-joon.

3. Jay Y. Lee pernah terlilit kasus manipulasi harga saham dan penyuapan

Jay sempat terlilit kasus manipulasi harga saham dan penipuan akuntansi terkait merger antara dua afiliasi Samsung pada 2015 lalu. Jay telah membantah melakukan hal tersebut.

Sementara itu, dia baru saja dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan di Seoul pada 5 Februari 2024 lalu. Keputusan tersebut akan membantu memberikan Jay kebebasan mengendalikan konglomerat terbesar di Korea Selatan.

Pada 2017, dia sempat dipenjara karena terlilit kasus penyuapan ke salah satu rekan dekat mantan Presiden Presiden Park Geun-hye. Dia dibebaskan satu tahun setelahnya. Lalu pada 2021, melalui persidangan ulang, dia dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara.

Dia kemudian menerima pengampunan dari presiden pada 2022 lalu, yang membebaskannya dari semua sanksi-sanksi tersebut.