Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_2838.jpeg
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir (kanan); Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja (kiri). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Danantara akan menyuntikkan modal ke proyek Waste to Energy (WTE).

  • Sumber dana untuk modal proyek WTE berasal dari penerbitan Patriot Bond.

  • Nominal modal disesuaikan dengan kebutuhan di tujuh kota, dan akan diumumkan usai tender.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Proses pemilihan (tender) Badan Usaha Pengembang dan Pengelola (BUPP) proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE) akan segera dimulai.

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui Holding Investasi atau Danantara Investment Management (DIM) akan menjadi salah satu penentu dalam penetapan pemenang tender BUPP.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir mengatakan, Danantara nantinya juga berperan sebagai penyuntik ekuitas atau modal pada proyek strategis tersebut.

"Jadi kita pendanaan equity di proyek-proyek yang ada," kata Pandu dalam media briefing di Jakarta, Senin (3/11/2025).

1. Bersumber dari Patriot Bond

ilustrasi obligasi (freepik.com/katiin

Adapun modal yang disuntikkan Danantara ke proyek WTE berasal dari sebagian dana yang diperoleh dari penerbitan Patriot Bond.

"Kita akan menggunakan dana Patriot Bond untuk salah satunya untuk waste to energy," ujar Pandu.

Secara proporsi, 30 persen modal proyek WTE berasal dari ekuitas Danantara, dan 70 persen berasal dari pinjaman bank.

"Jadi kita kebanyakan tuh equity dari biasanya project financing tuh lumrahnya 70 percent debt, 30 percent equity," tutur Pandu.

2. Nilainya akan diumumkan setelah tender

Pengelolaan sampah di TPST Bantargebang Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Proyek WTE sendiri akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tahap awal dilakukan di tujuh kota, yakni Bali, Yogyakarta, Bogor Raya, Tangerang Raya, Kota Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

Pandu mengatakan, nilai modal yang akan disuntikkan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing kota. Adapun nominalnya akan diumumkan usai proses tender BUPP selesai.

"Jumlah equity-nya pun nanti kita akan sebut ketika selesai," ucap Pandu.

3. Danantara jadi pemegang saham di proyek WTE

Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebagai penyuntik modal, Danantara juga akan menjadi pemegang saham dalam setiap proyek WTE di berbagai kota. Pandu mengatakan, pihaknya akan mengantongi saham minimal 30 persen di setiap proyek WTE.

"Jadi kita mungkin siap proyek bisa beda-beda. We are open, misalnya nanti technical partner ingin punya saham lebih, kita bilangnya if we can 30 persen paling tidak. Tapi kita happy to take 51 percent or above," ujar Pandu.

Editorial Team