Stasiun Setiabudi LRT Jabodebek. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Entus mengungkapkan, awalnya proyek itu didanai secara langsung oleh pemerintah. Namun, dengan perubahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, maka pelunasannya kini melalui KAI.
"Jadi perjalanannya LRT Jabodebek ini yang untuk tahap satu sepanjang 44 kilometer, ini didanai memang sepenuhnya awalnya oleh pemerintah," tutur Entus.
Secara keseluruhan konstruksi LRT Jabodebek tahap 1 menghabiskan biaya pembangunan Rp25,5 triliun. Sementara yang sudah dibayar sebesar Rp23,3 triliun.
"Jadi KAI nanti akan membayarkan secara penuh. Dan ini sedang dalam proses amandemen saat ini," ucapnya.
Entus menambahkan, pembayaran dari KAI dibutuhkan untuk membayar utang-utang perusahaan ke supplier.
"Sebetulnya tanpa ini pun 2024 kita sudah menurunkan utang ke supplier kurang lebih Rp4 triliun, dan utang ke perbankan itu sekitar Rp2,4 triliun," tuturnya.