Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_7229.jpeg
Mal Grand Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar

  • Masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota

  • Karyawan juga terdampak dengan rusaknya sejumlah sarana transportasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi besar-besaran di sejumlah titik di DKI Jakarta berdampak pada turunnya jumlah pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan turunnya jumlah pengunjung berdampak pada penurunan pendapatan pengusaha di mal sekitar 50 persen.

"Ya, biasanya kalau tingkat kunjungan turun 50 persen kurang lebih juga transaksi akan turun 50 persen begitu," ucap Alphonzus saat dihubungi IDN Times, Senin (1/9/2025).

1. Potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar

Suasana mal Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025) siang. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Berdasarkan perhitungan APPBI, rata-rata 100 pusat perbelanjaan di DKI Jakarta menghasilkan Rp500 miliar per hari. Dengan demikian, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp250 miliar.

"Nah itu pada saat normal, kondisi normal itu transaksi yang terjadi di 100 pusat perbelanjaan tersebut totalnya kurang lebih Rp500 miliar per hari," ucap Alphonzus.

2. Masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota

Suasanan mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025) siang. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Alphonzus mengatakan, jumlah pengunjung ke mal turun karena masyarakat khawatir beraktivitas ke pusat kota, dengan banyaknya aksi unjuk rasa di berbagai titik.

"Faktor utama adalah tentunya kehati-hatian masyarakat lah begitu terhadap situasi dan kondisi yang terjadi sekarang ini," kata dia.

3. Karyawan juga terdampak dengan rusaknya sejumlah sarana transportasi

Halte TransJakarta Jalan Kramat Kwitang rusak parah (IDN Times/Ridwan Aji)

Tak hanya itu, para karyawan mal juga terdampak karena beberapa sarana transportasi umum, seperti halte-halte TransJakarta menjadi sasaran kelompok tak dikenal dalam aksi demonstrasi. Padahal, transportasi umum kerap digunakan pegawai mal untuk berangkat kerja.

"Para karyawan juga sudah mengalami kesulitan dalam beberapa hari ini, sehubungan dengan transportasinya distop lah, kan terasa TransJakarta menghentikan operasionalnya," ucap Alphonzus.

Editorial Team