Potret bendera China di Yuyuan Old Street Shanghai (unsplash.com/Dominic Kurniawan Suryaputra)
Dalam hal menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, DEN juga mengingatkan tantangan bagi Indonesia ke depannya. Salah satunya adalah pelambatan ekonomi China.
Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, menurut dia pelambatan ekonomi bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dari China, ini sesuatu yang kita khawatirkan karena China itu adalah partner utama kita dari sisi perdagangan internasional maupun FDI (Foreign Direct Investment/Penanaman Modal Asing),” ucap Firman.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus diwaspadai dari pelambatan ekonomi China, pertama melemahnya permintaan dan potensi investasi properti.
Kedua, kondisi produksi berlebih di China. Apalagi dengan permintaan yang melemah, maka dikhawatirkan produk-produk itu banjir ke luar negeri, salah satunya Indonesia.
“Masalahnya, ini adalah produk-produk yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan produk-produk di dalam negeri. Ketika ini banjir ke Indonesia, ini bisa berdampak ke industri domestik. Jadi, kita perlu awasin gitu ya, dampak membanjirnya impor Cina ke Indonesia,” ucap Firman.
Dia juga melihat potensi aliran modal keluar imbas fregmentasi global atau perpecahan geopolitik.
“China sekarang lebih in world looking policy-nya, termasuk dari sisi FDI-nya. Padahal, sekali lagi China merupakan salah satu sumber FDI kita yang kecenderungannya terus mengalami perlambatan,” kata Firman.