Di Balik Layar Mirakuru, Kosmetik Lokal Buatan Indonesia

07 Jun 2024, 12:51 WIB

ilustrasi bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Yuliandi, pemilik Mirakuru atau salah satu brand kecantikan lokal asli Indonesia, menceritakan jatuh bangun usahanya dalam merintis bisnis di bidang kosmetik. Yuliandi, yang merupakan mantan karyawan di sejumlah perusahaan kosmetik, tidak menduga bahwa produknya kini telah mendapat tempat di hati para beuty enthusiast.

Karena mengawali bisnisnya dengan modal yang terbatas, Yuliandi pun awalnya menjadikan Mirakuru sebagai usaha sampingan. Bekerja dengan beberapa rekannya, dia pun mulai melakukan perencanaan dan percobaan sampai terlahir satu produk unggulan yang kini melambungkan namanya, yaitu Mirukaku CDHA Gold Serum Brightening Effect.

Sayangnya, hal itu tidak bertahan lama karena pandemik COVID-19 yang melanda, sehingga pada 2020 Mirukaku sempat vakum dan hanya menjadi bisnis sampingan.

1. Bangkit setelah pandemik

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Yuliandi pun tak putus harapan. Pada 2023, ia memulai kembali impiannya yang sempat terkubur. Dia mengawalinya dengan pendekatan marketing tradisional, yaitu mengandalkan reseller kecil dan promosi langsung kepada konsumen yang akhirnya berkembang dengan serius sampai ranah marketing modern yang juga bekerja sama dengan iBooming, platform digital marketing untuk melakukan pemasaran digital secara luas dan terukur.

Bermula dari produk Mirukaku C-DHA Gold Serum Brightening Effect, kini Mirukaku berkembang pesat dan menawarkan berbagai produk perawatan kulit termasuk moisturizer, toner dan sunscreen yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan.

“Perkembangan ini tidak lepas dari respons positif dan permintaan dari konsumen Mirukaku yang memberikan dorongan untuk terus berkembang dan menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan mereka,” kata Yuliandi.

2. Akui ketatnya persaingan industri skincare di Indonesia

ilustrasi investasi dan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun Mirukaku tidak membatasi target pasar dalam segmen usia tertentu, namun mayoritas pengguna berada dalam rentang usia 18 hingga 50 tahun. Walaupun demikian, produknya juga diminati oleh mereka yang di luar rentang usia tersebut.

Yuliandi mengakui bahwa persaingan industri skincare di Indonesia sangatlah ketat. Oleh sebab itu, dia menonjolkan keunikan dan kekuatannya yaitu sebagai brand lokal yang diproduksi di Indonesia.

"Dalam menghadapi persaingan dan tantangan seperti kebiasaan konsumen yang menginginkan hasil instan tanpa memperhatikan resiko, Mirukaku perlu tanggap dan kreatif dalam memberikan edukasi dan menjaga kualitas produk bagi konsumen", ucap Yuliandi.

3. Inovasi jadi kunci agar tetap bisa bersaing

ilustrasi bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam menghadapi tren dan preferensi konsumen, Mirukaku terus mengikuti perkembangan terbaru dalam industri skincare tanpa mengabaikan kebutuhan konsumen sesungguhnya. Inovasi dan pengembangan produk jadi kunci utama agar produknya bisa terus bersaing di pasaran.

Melalui pemasaran digital yang aktif, termasuk endorsement oleh influencer dan memanfaatkan peran komunitas influencer, Mirukaku berhasil menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan.

Pencapaian terbaik yang telah diraih adalah mampu memosisikan diri sebagai salah satu pemain utama dalam industri skincare lokal, dengan harapan untuk terus berkembang dan dikenal secara global.

"Kami siap menghadapi tantangan trend dengan berinovasi dan mendengarkan kebutuhan konsumen, karena kami yakin kualitas yang baik dan pendekatan yang berkelanjutan dalam menjalani bisnis adalah jalan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi,” kata Yuliandi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.