Dibuka Menguat, Rupiah Langsung Lesu Lawan Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (11/12/2023). Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.507 per dolar AS.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 8 poin pada pembukaan perdagangan. Namun, penguatan rupiah hanya sementara sebelum akhirnya melemah terhadap dolar AS.
Hingga pukul 09.20 WIB, rupiah sudah melemah 93 poin atau 0,60 persen ke Rp15.610,5 per dolar AS.
1. Rupiah melemah akibat data tenaga kerja AS
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah melemah terhadap dolar karena data tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat malam lebih bagus dari ekspektasi pasar.
"Data tenaga kerja AS yang solid bisa dijadikan pertimbangan bagi the Fed untuk menahan suku bunga acuan di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama," sebutnya.
Ditambah lagi, data inflasi China terbaru menunjukan deflasi. Deflasi mencerminkan penurunan permintaan yang mengarah ke pelambatan ekonomi, sehingga bisa memberikan sentimen negatif kepada rupiah.
"Ekonomi Indonesia sebagai partner dagang China bisa terimbas dampak negatif ke depannya," tutur Lukman.
2. Pelemahan rupiah kemungkinan terbatas
Ariston memperkirakan penguatan dolar terhadap rupiah tidak akan terlalu besar pada perdagangan awal pekan ini. Sebab, pelaku pasar menantikan data inflasi konsumen AS.
"Pasar menunggu data penting inflasi konsumen AS yang dirilis besok malam dan keputusan suku bunga the Fed yang akan dirilis Kamis dinihari," tambahnya.
3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, memproyeksikan potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.650.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah data tenaga kerja AS NFP Jumat lalu yang lebih kuat dari perkiraan. Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia bulan November," ujar Lukman.
Sementara, Ariston memproyeksikan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.550 hingga Rp15.580, dengan potensi support di sekitar Rp15.480 hari ini.