Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. (Instagram.com/joebiden)
Ibrahim lebih lanjut mengatakan, pelemahan rupiah juga dipengaruhi baiknya data ekonomi AS, terutama dalam hal cadangan minyak. Ia pun memprediksi akan banyak terjadi profit taking dalam beberapa hari ke depan.
“Di hari Jumat kemarin data ekonomi di Amerika cukup bagus terutama masalah cadangan minyak juga ya, yang membuat indeks dolar menguat dan menurut informasi bahwa ada sebagian pan-pan besar yang tadinya melakukan posisi beli cukup besar hampir 1.000 pan besar ya tapi sudah mengalami penurunan menjadi 400-an,” katanya.
“Ini menandakan bahwa ada kemungkinan besar akan terjadi profit taking secara besar-besaran ya. Kenapa? Karena harga tertinggi sudah tercapai dan inilah wajar kalau seandainya mata uang rupiah kembali lagi mengalami pelemahan,” tambahnya.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa proses vaksinasi pun turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar. “Di sisi lain pun juga bahwa masalah vaksinasi, vaksinasi yang sudah dijalankan di beberapa negara ini pun juga mengakibatkan indeks dolar di luar dugaan mengalami penguatan. Penguatan indeks dolar inilah yang membuat harga harga mata uang Rupiah terus mengalami pelemahan,” jelasnya.