Harga Tempe-Tahu Masih Mahal di Pasar Tradisional Depok

Harga tempe naik Rp1.000, minyak goreng masih langka

Depok, IDN Times - Usai aksi mogok perajin tempe tahu sempat berujung kelangkaan di sejumlah pasar, kini para pedagang mulai kembali menjual dua jenis lauk berbahan kedelai itu. Meski demikian, tempe dijual lebih mahal dari harga normal.

Berdasarkan pantauan IDN Times di pasar UPT Cisalak Pasar, Depok, sejumlah pedagang tempe dan tahu mulai berjualan namun terpaksa menaikkan harga dagangan mereka karena harga kedelai belum turun.

"Kami naikkan karena untuk mencegah kerugian walaupun keuntungan kami sedikit," ujar Yakur, salah seorang pedagang di pasar tersebut kepada IDN Times, Kamis (24/2/2022). 

Baca Juga: Siap-Siap! Menu Tahu-Tempe Besok Hilang di Warteg dan Tukang Gorengan

1. Mendapat keluhan dari pembeli

Harga Tempe-Tahu Masih Mahal di Pasar Tradisional DepokPekerja memproduksi tempe berbahan kedelai impor di sentra industri rumahan, Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/2/2022). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Yakur menjelaskan dia terpaksa menaikkan harga tempe sebesar Rp1.000 untuk mencegah kerugian. Pasalnya, harga kedelai sebagai bahan baku tempe, belum mengalami penurunan.

Dia pun mengaku para pembeli sempat mengeluhkan kenaikan harga tersebut. "Iya pembelinya mengeluh tapi mau bagaimana lagi kita kuat-kuatan aja sama pembeli karena kita juga ga mau rugi," tutur Yakur.

Yakur mengatakan tempe dijual dengan berbagai variasi harga tergantung bentuk dan ukuran. Untuk tempe berukuran dengan lebar 13 sentimeter dan panjang 30 sentimeter dijual seharga Rp8.000 ribu per potong sedangkan untuk ukuran lebih kecil dijual seharga Rp5.000.

"Kalau untuk ukuran yang lebih besar dengan lebar 14 sentimeter dan panjang 35 sentimeter seharga Rp10.000," ungkap Yakur.

2. Tahu dan tempe dibutuhkan para pedagang makanan

Harga Tempe-Tahu Masih Mahal di Pasar Tradisional Depok

Sedangkan tahu, menurut pantauan, tidak mengalami kenaikan harga yakni Rp10 ribu per bungkus. Meski demikian, ada pengurangan ukuran tahu.

Hal itu diakui Susi, salah seorang pembeli UPT Cisalak Pasar. Dia membenarkan soal kenaikan harga tempe dan ukuran tahu yang mengecil. Meski demikian, baginya itu tak masalah karena baginya tempe-tahu sangatlah penting.

"Apalagi saya kan berjualan warung makan, jadi tahu dan tempe sangat dibutuhkan untuk kebutuhan jualan makanan," ujar Susi. Dia sempat kewalahan saat tempe dan tahu langka akibat perajinnya mogok produksi.

3. Pasar Kemirimuka harga tempe naik Rp2.000

Harga Tempe-Tahu Masih Mahal di Pasar Tradisional DepokKasubag TU UPT Pasar Kemirimuka, Budi Setiyanto saat meninjau pedagang tahu di UPT Pasar Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok. (Istimewa)

Hal serupa juga terjadi di Pasar Kemirimuka, Depok. Pembeli sudah tidak kesulitan mencari tahu dan tempe, tapi harga keduanya naik.

"Tempe yang sebelumnya seharga Rp12.000 kini menjadi Rp14.000 per kilogram, sedangkan harga tahu Rp5.000 untuk ukuran bungkus besar," ujar Kasubag TU Pasar Kemirimuka Budi Setiyanto.

Terlepas dari itu, di Pasar Kemirimuka kelangkaan minyak goreng subsidi masih terjadi.

"Untuk minyak goreng kemasan Bimoli dan Fortune masih kosong dan hanya minyak goreng curah dan merek lainnya," tutup Budi. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya