instagram.com/realdonaldtrump
Perusahaan Trump menciptakan Truth Social setelah Twitter melarang mantan presiden itu dari aplikasi tersebut pada Januari 2021 karena dianggap memiliki risiko untuk menghasut kekerasan lebih lanjut.
Larangan itu dikeluarkan setelah terjadi kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021 yang dipicu oleh gerombolan pendukung Trump yang menentang kemenangan Presiden Joe Biden.
Trump sendiri telah menyatakan bahwa Truth Social merupakan pesaing Twitter dan mengatakan perusahaan media sosialnya itu akan diperdagangkan secara publik melalui kesepakatan dengan perusahaan cek kosong (blank-check company) Digital World Acquisition.
Pada akhir April, Trump juga telah mengatakan bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika Musk mengambil alih perusahaan dan mencabut larangannya.
“Tidak, saya tidak akan kembali ke Twitter,” kata Trump, yang memiliki hampir 90 juta pengikut di platform itu sebelum dilarang. Ia menambahkan bahwa ia akan menggunakan Truth Social dan mengaku platform itu sudah memiliki banyak pendaftar.
“Saya suka Elon Musk. Saya sangat menyukainya. Dia individu yang luar biasa. Kami melakukan banyak hal untuk Twitter ketika saya berada di Gedung Putih. Saya kecewa dengan cara saya diperlakukan oleh Twitter. Saya tidak akan kembali ke Twitter,” kata Trump.