Jakarta, IDN Times - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menyarankan agar Indonesia memanfaatkan momentum dinamika tarif impor Trump untuk mengevaluasi kembali beberapa kebijakan perdagangan. Ia menjelaskan kebijakan kuota impor di dalam negeri tidak berorientasi pada surplus konsumen.
“Dari sisi kuota impor, kalau kita pernah belajar dari perdagangan internasional, kita pasti tahu bahwa kuota impor adalah salah satu kebijakan perdagangan yang paling buruk. Karena tidak hanya mengurangi consumer surplus, tetapi juga menimbulkan biaya yang tidak diambil oleh pemerintah, melainkan oleh pemegang lisensi impor,” jelas Fithra dalam diskusi bersama Center for Indonesian Policy Studies, Rabu malam (14/5/2025).