ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II masih dikisaran 5 persen (yoy). Perekonomian Indonesia tetap ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi dan net ekspor.
Konsumsi rumah tangga diperkirakan berkisar 4,77 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 4,54 persen (yoy). Kondisi ini sejalan dengan dampak momentum Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga konsumsi menjadi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal lainnya sepanjang tahun.
"Konsumsi rumah tangga yang tetap solid tersebut didukung oleh tren penurunan inflasi ke level 3,5 (yoy)," jelasnya.
Dia menjelaskan investasi/PMTB pada kuartal II-2023 diperkirakan akan berkisar 4,4 persen yoy terindikasi dari pertumbuhan PMDN dan PMA masing-masing 17,6 persen yoy dan 10,7 persen yoy.
"Investasi bangunan diperkirakan akan cenderung meningkat terbatas dibandingkan kuartal sebelumnya sementara investasi non-bangunan diperkirakan akan tumbuh terbatas sejalan dengan normalisasi harga komoditas terutama CPO dan batubara.
"Net ekspor juga diperkirakan akan tetap tumbuh positif meskipun cenderung sedikit melambat jika dibandingkan kuartal I-2023 mengingat volume ekspor pada kuartal II-2023 yang diperkirakan melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya sejalan dengan perlambatan manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia," ujarnya.