Ilustrasi ekspor (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Adapun kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada kuartal II juga masih positif. Misalnya ekspor ke China yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar 15,18 miliar dolar AS, berkontribusi sebesar 21,54 persen dari ekspor Indonesia pada kuartal II.
Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar 6,89 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan kuartal I yang tercatat sebesar 4,53 miliar dolar AS.
Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada kuartal II impor Indonesia tumbuh 4,5 persen dibandingkan kuartal I. Pertumbuhan impor ini sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai 10,84 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan kuartal I yang tercatat sebesar 8,62 miliar dolar AS.
“Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai 15,55 miliar dolar AS. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar 9,33 miliar dolar AS,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Selama periode Januari-Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar dolar AS, mencetak rekor dalam 15 tahun, atau melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007, yakni sebesar 20,15 miliar dolar AS.
Menurut Zulhas, situasi ketidakpastian global masih memberikan keuntungan bagi Indonesia, atau menjadi 'durian runtuh', karena masih ada kenaikan harga komoditas yang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia.