Eksklusif! Raffi Ahmad Blak-Blakan Soal Bisnis dan Plan 2022

Jadi itu sebenarnya sebuah gimmick marketing, kebetulan kan RANS sama BNI itu ada kerjasama, aku juga menjadi semi brand ambassador-nya BNI, aku dan Nagita, memang kebetulan juga kita menyosialisasikan bahwa di RANS itu bukan hanya Raffi dan Nagita aja yang menggunakan BNI, tapi sampai ke semua karyawannya sampai ke asisten rumah tangga kita, kita menggunakan BNI. Dan juga bukan di rumah itu, tapi di samping, kan kantornya RANS di samping rumah. Itu memang ditaruhnya di kantoran.

Minggu kemarin juga ada campaign mobile banking, kita taruh mobile banking BNI di kompleks perumahan Andara supaya sosialisasi ke warga-warga. Jadi begitu sih jadi itu gimmick marketing, kalau diheboh-hebohin, ya udah biasa lah heboh. Tapi intinya kita menyosialisasikan kalau RANS memang memakai BNI dari jajaran direksi sampai asisten rumah tangga.

Ada 500-an karyawan RANS bisa pakai ATM itu. Masyarakat sekitar bisa pakai karena kita kan taruhnya di depan rumah ya, jadi wargapun bisa pakai.

Sebenarnya lebih dari 10 lini bisnis sih, saya juga lupa, mungkin hampir 15 ya, kita memamg bergeraknya tadinya digital aja. RANS itu tadinya hanya di YouTube aja, Raffi Nagita, seiring dengan berkembangnya waktu yang tadinya karyawannya dari tiga orang, sekarang sudah 500-an orang. Core-nya adalah family entertainment lifestyle, sport, e-sport dan entertainment. Jadi lebih ke lifestyle entertainment. Apapun kita ada di situ yang family market. Jadi, selain di digital, kita juga bermain di lifestyle juga ada, di animasi ada, kita bermain di food and beverage ada, di fashion ada, jadi hampir semuanya sih, hampir semua lini offline dan online yang memang semuanya bergerak di lifestyle dan entertainment kita masuk di sana.

Masuk ke bisnis seperti ini awalnya gak direncanakan. Awalnya sebenarnya aku sama Gigi itu bikin YouTube sama Instagram benar-benar kita untuk mengunggah kegiatan sehari-hari aja. Waktu itu aku ingat banget pertama kali kali bikin instagram itu saat Nagita mau lahiran, punya YouTube saat Rafathar sudah bayi, kita mengunggah itu dulu awalnya. Tapi sekarang seiring berjalannya waktu, karena digital itu gak bisa dipungkiri sekarang zamannya digitalisasi, serba digital, berkembangnya sangat pesat banget, dan kita pun sekarang RANS ini aku melihat contohnya, Terminator di luar negeri ya. Sosok Arnold Schwarzenegger, saat dia sukses dengan Terminator, IP-nya hidup terus sampai kapan pun. Misalnya, Sylvester Stallone dengan Rambo atau Rocky Bilboa-nya, ya udah, mereka setiap kali membuat satu IP itu selamanya hidup.

Kalau di Indonesia ini kan rata-rata mungkin banyak aktris merasa ngetop, merasa di atas, ya sudah senang dengan dibayar aja, gak mikirin gitu setahun, dua tahun, lima tahun sampai sepuluh tahun ke depan. Mungkin yang aku pikirin sekarang RANS ini bukan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina lagi, tapi RANS ini menjadi IP, yang nantinya bisa menjadi theme park, bisa menjadi animasi, bisa menjadi makanan, bisa menjadi vehicle lain, bisa menjadi lifestyle, saya ama Nagita, ibaratnya saya mati pun, RANS tetap hidup menjelma menjadi IP vehicle yang berbentuk macam-macam, sesuai dengan core-nya yaitu family market, lifestyle, dan entertainment. Jadi sekarang, mungkin dari personal branding, saya coba ubah ke corporate branding, dari content creator ke media creator, jadi pelan-pelan itu yang lagi saya coba jalani sekarang.

Tahun ini kita kan sudah pre-IPO, jadi saham RANS sebagian dibeli oleh beberapa personal, sama strategic partner juga, ada grupnya EMTEK (SCTV) juga. Jadi untuk ke depan, tugasnya saya sama Nagita saat IPO nanti membuat publik percaya bahwa RANS itu bukan Raffi Ahmad Nagita Slavina lagi. Tetapi sudah berbentuk korporasi yang bisa menjelma menjadi vehicle-vehicle IP IP yang bisa hidup dalam jangka waktu panjang di core-nya  family market, lifestyle, dan entertainment.

EMTEK Group, lewat SCMA itu masuk 17 persen, sisanya ada personal-personal nanti kita  akan buka lagi saat mau IPO, kita sedang persiapkan.

Sebenarnya kita mencari sinergi yang sama. Kalau orang di Jakarta dan sekitarnya di dunia investment yang punya uang itu kan banyak banget. Tapi yang kita bisa sama-sama satu visi untuk mengembangkannya, karena RANS sendiri yang tadinya benar-benar organik. Saya gak ada orang profesional sama sekali, tadinya cuma saya sendiri, saya Nagita Akhirnya sekarang kita harus bisa percaya juga sama profesional, untuk taruh CEO, CFO dan lain-lain, dan kita mencari partner bukan sekadar untuk sama-sama di soal keuangan ya tapi sama-sama kita mencari SDM-nya untuk mencarikan visinya sama-sama.

Jadi itu sih yang paling utama, karena memang kita berangkatnya dari family banget, perusahaan keluarga yang pelan-pelan berubah jadi corporate ya,. Kita pun mencari partner yang memang bisa sama-sama seiring, kita gak bisa tiba-tiba wah, investor yang memang keras, kayaknya agak susah karena memang RANS sendiri termasuk yang unik. Ibaratnya palugada, semuanya ada di sini juga, jadi emang gak gampang juga kita mencari, kalau ada investor yang mikirnya, wah ini terlalu banyak nih, wah ini gak fokus. Bisa aja mereka ngomong begitu, tapi ada juga yang ini bisa berkembang pelan-pelan, bisa aja ada yang mengerti demikian, jadi kita memang mencari partner yang memang mereka tahu RANS dan mengerti RANS.

Apa pertimbangan cuma punya satu Instagram untuk berdua?
Awalnya gak sengaja juga dari Instagram, YouTube, karena dulu saya mikirnya, kan saya di TV sudah 20 tahun, mikir, ya udahlah Instagram sama YouTube hanya untuk mengunggah kegiatan pribadi aja. Jadi enggak ada sama sekali kepikiran untuk kita bikin sesuatu di sana. Eh malah dengan kita gabungkan IG kita, YouTube kita, itu jadi kekuatan karena berbeda dengan yang lain, justru all market-nya jadi di situ semua, kids, family.

Apa pertimbangan masuk ke bisnis baru?
Kalau investasi di peternakan sapi itu masih on progress, cuman beritanya aja ke mana-mana. Memang kita lagi pengen masuk ke sana, tapi masih belum. Kalau investment kita udah ke beberapa masuk, RANS jadi RANS Ventures, kita juga masuk ke UpBanx. Kita masuk ke VCGamers juga. Kita masuk juga ke NOICE, grupnya Mahaka. Kita juga ada masuk ke beberapa yang kita invest, jadi kita juga sebagai venture juga. Tapi kalau untuk makanan, kita ada bikin FMCG, ada Food and Beverage juga, lagi digodok semuanya sih. Tapi rata-rata itu semuanya kita sendiri. Tapi kalau invest, karena buat saya tuh sekarang zamannya kolaborasi, kalau memang kita bisa memulai di tengah-tengah dengan partner yang open, ya gak apa-apa juga.

Sebenarnya sepakbola itu salah satu vehicle terbesar di Indonesia. Kalau kita sadari itu, rakyat seluruh dunia itu olahraganya sepakbola, dan juga pesta rakyat orang Indonesia salah satunya yang terbesar adalah sepakbola. Sebenarnya sepakbola adalah sesuatu hal yang seksi menurut aku. Semua juga kalau kita pelajari, coba ngertiin, harusnya bisa kita pelajari.

Awalnya memang, dulu karena saya cita-citanya jadi pemain bola dulu, tapi gak kesampaian, jadi ya udah. Kemarin punya cita-cita punya klub sepakbola, akhirnya itu, karena memang RANS sendiri core-nya adalah family market, lifestyle entertainment, dan sport and entertainment itu masuk, jadi basket dan sepakbola adalah pilihan kita untuk kita coba masuk. Ya Alhamdulillah kemarin RANS FC masuk liga I dalam waktu satu tahun, itu salah satu mukjizat lah, gak gampang sih, tapi kita bisa membuktikan kalau kita benar-benar mau mempelajarinya ya. hutan rimba kelas sepakbola di Indonesia pun bisa kita pejari semuanya, ya dengan harus belajar.

Sekarang pun lagi coba masuk di basket, RANS PIK Basketball. Keduanya beda market ya, kalau basket tuh market-nya lebih niche tapi lebih lifestyle, lebih digital. Kalau sepakbola itu lebih konvensional, lebih mass gitu. Tapi dua-duanya bagus untuk bahwa kita menggarap, serius, bahwa kita bukan hanya Raffi Ahmad Nagita Slavina, tapi masuk ke vehicle seperti itu.

Dalam invesment, valuasi itu kan bukan semata di uangnya saja, ada intangible vision juga yang harus kita investkan. Alhamdulilllah karena RANS, banyak sponsor yang percaya sama kita, karena waktu itu digandeng dengan RANS digitalnya. Jadi kita punya cara jualan tim bola dan basketnya RANS di-bundling dengan digital assets-nya RANS. Jadi kita bisa hidup. Tapi bukan hanya semata-mata karena uangnya saja kalau di sepakbola dan di basket, kembali lagi. Tapi kita percaya ada intangible values lain di luar uang, di luar angka, yang mana akan berdampak positif juga buat kita. Contohnya, fans-fans bola akhirnya masuk ke RANS, akhirnya percaya. Fans basket juga masuk ke kami, jadi itu kan intangible value dari investment yang bukan hanya soal uang saja, tapi trust-nya itu yang lebih mahal.

Gak takut rugi? Kalau rugi, sih ya namanya bisnis pasti ada rugi dan untungnya. Cuma kan kita bisa berhitung, kalau rugi itu adalah risiko. Tapi kan kita mempertimbangkan sebaik-baiknya, harusnya sih kalau kita jalankan dengan baik semuanya bisa kita minimalisir.

Ya sebenarnya saya juga sangat memahami dan merasakan bahwa dengan COVID-19 ini semuanya ke digital, banget sampai-sampai juga kan kita tahu nih, sekarang aja kita disuruh menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Kita bisa Zoom, kita bisa video call apapun itu, sekarang kita dipaksa dan memaksa untuk bekerja akhirnya dengan digital.

Percepatannya luar biasa, lonjakannya mungkin 500 persen, apalagi di Indonesia sendiri, pengguna digital termasuk lima besar di dunia. Menurut saya salah satu negara yang akan banyak dampaknya maju pesat dengan digital ya Indonesia. Kalau memang masyarakat nya pun terdidik dan juga bisa bijaksana, pandai-pandai menggunakan digital assets yang ada, Indonesia bisa maju banget, karena berapa ratus juta kita semua penduduknya kalau memang diajarin menggunakan digital dengan baik. Kita bisa menjadi negara yang ditakuti juga, negara yang diperhitungkan lah oleh negara lain, ya Italia, Belanda, berapa sih penduduknya? Mungkin Eropa bersatu penduduknya, ya masih besaran kita. Memang tugasnya sekarang dengan adaptasi kita harus pintar-pintar, dengan keadaan yang sekarang kalau mau survive.

Beberapa pertanyaan di bawah ini dimaksudkan untuk Indonesia Millennial Report dan Gen Z 2022 yang sedang disiapkan IDN Media.

Iya itu sih sebenarnya saya ditunjuk atau gak ditunjuk sekalipun, waktu itu sebagai penerima vaksin COVID-19 yang pertama, saya pasti ada alert-nya sebagai, sebutannya sebagai influencer juga sebagai public figure juga yang pastinya akan bertanggung jawab terhadap apapun yang diwajibkan, dicanangkan oleh pemerintah. Apalagi untuk kasus dunia seperti ini, rasanya sudah menjadi alert-nya kita sebagai manusia untuk saling mengingatkan untuk hal-hal yang baik.

Ini contohnya, misalnya, kalau ada info-info dari Menkes atau info-info dari pemerintah, ya saya pasti sosialisasikan seminimal-minimalnya di media sosial saya, kemarin. Sebenarnya ini yang sedang saya lakukan, sebenarnya saya dibilang positif juga gak, cuma kemarin itu ikut Zoom juga kan dengan menteri kesehatan. Beliau bilang, ya udah Raffi sekalian aja sosialisasikan kalau memang kita bercengkrama dengan orang yang ternyata positif, daripada kita pulang ke rumah dan menyebarkan virus, udah, kita isoman aja.

Negatifnya tunggu lima sampai tujuh hari, takutnya masih ada virus di badan kita kan. Masa inkubasinya, itu yang saya lakukan kemarin ini. Akhirnya udah, ini sudah lewat weekend aja, harusnya sampai Jumat selesai tapi kebablasan lewati hari Sabtu Minggu keenakan tidur.

Sebenarnya agama itu suatu hal yang sangat penting banget, cuma sangat disayangkan aja di sini, ya itulah kembali lagi karena memang digital itu penting ya, Indonesia sayang banget banyak orang yang terpecah belah diprovokasikan, di media sosial apalagi bawa-bawa agama. Agama Islam aja bisa terpecah belah seperti ini, apalagi agama yang berbeda bagaimana ya, sangat disayangkan. Harusnya kita benar-benar bisa saling jaga kerukunan umat beragamanya, ya kembali lagi memang agama itu tiang yang sangat penting. Sangat disayangkan kalau diadudomba mengunakan agama gitu, apalagi digitalisasi sekarang, kita gampang terpecah belah oleh berita-berita hoaks dari media sosial.

Keluarga adalah tiang nomor dua sesudah agama, jadi penting. Karena apapun itu suksesnya kita, terpuruknya kita, pasti keluarga itu support system nomor satu yang ada, jadi untuk keluarga dalam keadaan apapun mereka akan selalu ada. Karena RANS sendiri produksi family content, maka kita core-nya adalah keluarga, itu yang selalu kita kedepankan. Kita kan punya media sosial, nah ini juga sangat penting sih bahwa media sosial itu kita harus ramah publik, namanya juga media sosial. Jadi ini juga yang harus teredukasi kepada seluruh keluarga di Indonesia bahwa karena memang harusnya ramah publik, maka hal-hal yang baik saja yang ditayangkan ke publik. Masa hal-hal yang buruk saat kita marahin anak kita, diunggah ke media sosial? Saat kita lagi berantem sama istri, istri kita divideoin, kita harus tahu bahwa ini media sosial punya ranah sosial, jadi gak bisa kita juga mengeluarkan hal-hal yang seperti itu, jadi share-lah hal yang baik, share-lah hal yang bermanfaat.

Ya, pendidikan pun adalah salah satu hal yang sangat penting sekali, apalagi semuanya itu sekarang sudah global, maksudnya dengan digitalisasi seperti saat ini, anak-anak yang sekolah di Jakarta bisa bertemu dengan orang di Singapura, jadi pendidikan sudah benar-benar luar biasa banget. Mungkin zaman saya dulu, misalnya bahasa Inggris, lebih jago Rafathar kali. Jadi pendidikan itu tetap akan menjadi salah satu network yang paling penting buat anak-anak kita karena, di ujungnya sepintar-pintarnya kita, kalau agamanya kita gak baik, link network kita gak baik, kita gak akan jadi apa-apa.

Ya harusnya anak muda lebih punya empati dan simpati lagi. Maksudnya mungkin ya, plusnya netizen Indonesia, banyak banget, the power of netizen Indonesia bisa menggoyang dunia. Benar, setiap kali ada isu apapun, netizen Indonesia bisa merobohkan dunia, tapi ya itu, netizen juga bisa memecah belah bangsa dengan gampang. Jadi ya itu, netizen Indonesia perlu diedukasi, bahwa netizen Indonesia seharusnya menggunakan media sosial dengan baik, harus terus digalakkan.

Kalau politik di Indonesia semakin ke sini, gelombangnya pasang surut ya, jadi tergantung, apalagi ini nih kayaknya di 2024 akan naik lagi karena kita akan melihat sosok-sosok siapa yang nantinya kan maju menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. Akan menjadi tahun politik yang seksi lagi, karena Pak Jokowi sudah dua periode, berarti akan ada sosok yang ditunggu lagi, sosok pengganti beliau, siapa yang akan meneruskan dengan pastinya nama-nama baru wajah-wajah muda yang muncul pasti politik di 2024 dinamikanya kenanya warna-warni banget?

Tertarik masuk politik?
Hm..Kalau untuk saat ini aku lagi punya misi mau membesarkan si RANS Entertainment, jadi aku mau membesarkan perusahaan ku sendiri dulu, dan aku rasa-rasanya bekalnya di politik itu masih sedikit banget, jadi bukan tidak tertarik, tapi belum mempelajari ke sana sih

Buat semuanya pastinya kayak UMKM-UMKM, aku bilang ke mereka tetap semangat, harus bisa beradaptasi, sebenarnya intinya mereka jangan hanya merenungi nasib, karena ini memang seluruh dunia terkena, ya kita beradaptasi, pintar-pintar kita. Untuk UMKM yang tadinya jualan konvensional, mau gak mau harus maju ke digitalisasi, pariwisata pun sama, kita harus bangkit berjualan pun ya dengan cara konvensional lagi, tetapi dengan digitalisasi. Jadi, kita kasi semangat ke teman-teman untuk gak bisa lagi hanya merenungi nasib, ini pilihan hidup yang harus kita jalani, kita harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan.

Bagaimana peluang bisnis baru seperti NFT, Metaverse, Crypto?
Peluangnya ya, mungkin nanti kita mau ketemu teman kita di Singapura atau di Belanda sudah bukan by Zoom lagi, tetapi kita bisa masuk ke dunia Metaverse seperti itu. Bagaimana kita membuat dunia sendiri, membuat kota sendiri, tetapi itu bisa dijual, buat berniaga, jadi nanti orang berniaga itu dunianya ada dua, satu dunia asli, satunya lagi dunia Metaverse atau dunia NFT kita, karena NFT dan lain-lain. Aku juga sampai bingung kemarin, kog ada jualan stiker, tapi ya itu memang perkembangan zamannya seperti itu memang digitalnya berkembang pesat, jadi akupun sama. Metaverse lagi belajar, NFT masih belajar, semuanya Crypto kek, semuanya aku lagi pelajari hal itu ya mau gak mau kita harus bisa beradaptasi dengan itu semua.

Hm..siapa ya? Bingung juga kalau ditanya sih, kalau aku senang lihat sosok misalnya, Walt Disney, orangnya udah gak tau ke mana tapi, Walt Disney-nya tetap ada, dan semuanya yang dibikin dia masih hidup meskipun dianya udah gak hidup. Dalam bentuk karya. Aku senang banget dengan kayak gitu, aku juga gak tahu umur aku masih ada lima tahun, 10 tahun, 15 tahun lagi? Kalau kita bisa tetap hidup tapi masih bisa bermanfaat itu bagus banget sih.

Sosok yang menginspirasi dalam bisnis? Hm, banyak. Kalau dalam bisnis kan aku bertemu banyak orang dan setiap kali bertemu orang hebat aku selalu mempelajari karakternya dan bagaimana cara berpikirnya. Jadi buat aku tuh ngobrol lima menit, sepuluh menit sama orang -orang hebat, aku ambil dua hal itu, karakter dan cara berpikirnya. Oh begitu ya, key-nya selalu aku cari.

Menurut kamu apakah Pancasila masih penting?
Masih-lah. Pancasila masih sangat penting. Karena itu kan negara kita pedomannya Pancasila, itu semua sila satu sampai kelima, ini juga RANS lagi bikin animasi bersama Badan Pembinaaan Ideologi Pancasila, jadi sila-sila itu kita buat bentuk animasi, misalnya, semua tentang opermainan tradisonal, makanan-makanan tradisional, nilai-nilai Pancasila, kita bikin bentuk animasinya sama Rafathar. Itu penting juga buat anak-anak. Tapi caranya. Mungkin waktu kita masih kecil kita kan didiktein sama orang tua kita, aklau sekarang, anak zaman sekarang ya dikasi tontonan yang bisa masuk ke kepala mereka, begitu untuk anak zaman sekarang.

Hm, kalau untuk secara personal aku lagi mencoba belajar jadi yang tadinya personal branding ke corporate branding, lagi menyiap itu. Kalau untuk RANS sendiri, pekerjaan rumahnya adalah mencoba untuk membangun kepercayaan publik bahwa RANS itu bukan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina lagi. Tapi sudah berbentuk perusahaan vehicle dengan IP yang nantinya ada banyak banget di lifestyle, sport, offline, online-nya, jadi ini pekerjaan aku juga di 2022 ini menuju ke impian kita, ya inginnya karena aku sadar RANS itu di-support atau ada karena publik, ya kita pinginnya go to public. Jadi sebelum go public atau IPO, pekerjaan rumahnya adalah supaya masyarakat percaya bahwa RANS itu vehicle-nya, IP-nya bukan Raffi Ahmad dan Nagita Slaviia lagi tapi udah berbentuk vehicle lain.

Raffi menggambarkan anak muda yang menjadikan media sosial tempat berinteraksi dengan mengkonsumsi informasi. “Saya enggak baca media cetak lagi, gak sempat,” kata dia.

Bisnis Raffi dan Nagita termasuk RANS music, PowerRANSgers, RANS Animation Studio, RANS Esport, Toko Mama Gigi by Nagita Slavina, Mylk, RANS Zoo, RANS Cilegon Football Club, hingga RANS PIK Basketball. RANS Entertainment masuk ke bisnis baru Metaverse melalui RansVerse dan tertarik membuat non fungible token (NFT).

RANS Entertainment melibatkan mitra strategis seperti Ada EMTEK hingga Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang didapuk menjadi komisaris. EMTEK atau nama di bursa saham PT Elang Mahkota Teknologi membeli 17 persen saham RANS Entertainment dengan nilai transaksi Rp248 miliar.

RANS Entertainment juga menyuntikkan modal senilai Rp37,75 miliar kepada NOICE, usaha rintisan platform konten audio dan podcast milik PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) yang terafiliasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir.