Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022

Pemilik perusahaan produk mewah terbesar di dunia

Bernard Arnault adalah konglomerat asal Prancis yang merupakan ketua dan CEO dari Moet Hennessy Louis Vuitton SA (LVMH). LVMH merupakan perusahaan produk mewah terbesar di dunia dengan valuasi mencapai 329 miliar dolar AS atau setara dengan Rp5,139 triliun.

Sekitar 75 merek terpisah, yang sebagian besar terdiri dari minuman, kosmetik, dan fashion kelas atas seperti Christian Dior, Moet-Hennesy, Mark Jacobs, Bulgari, Hublot, Luis Vuitton dan masih banyak lagi, berada di bawah naungan LVMH. Pada tahun 2021, LVMH menghasilkan pendapatan sekitar 64,2 juta euro (68,30 miliar dolar AS) atau setara dengan Rp1,067 triliun, yang 20 persen lebih tinggi daripada tahun 2019. 

Produk fashion dan kulit menyumbang sekitar 48 persen dari pendapatan LVMH. Dilansir DW, pada bulan November 2022, nilai pasar LVMH sekitar 371 miliar euro atau setara dengan Rp6,166 triliun, menurut perhitungan statistika, dan menjadikannya sebagai salah satu perusahaan paling bernilai di dunia yang mengungguli Nestle, Chevron, dan Mastercard.

Bernard Arnault memegang kendali sekitar setengah dari LVMH. Menariknya lagi, Bernard Arnault merupakan salah satu pengusaha yang berulang kali masuk daftar teratas sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Bahkan, pada tahun 2019, 2020, hingga 2021, miliarder asal Prancis ini sempat sementara berada di posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia mengalahkan Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX yang sebelumnya berada di posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia.

Menariknya lagi, anjloknya saham Tesla di akhir tahun 2022 yang mengalami penurunan hingga 36 persen di bulan Desember membuat posisi Bernard Arnault yang sebelumnya berada di posisi ke-2 sebagai orang terkaya di dunia di pertengahan tahun 2022 pun naik ke peringkat pertama di bulan Desember 2022, menggeser posisi Elon Musk.

Menurut perhitungan Bloomberg Billionaires Index, yang merupakan peringkat harian orang terkaya di dunia, jumlah total kekayaan bersih Bernard Arnault per tanggal 26 Desember 2022 mencapai 159 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2,484 triliun, sementara Elon Musk yang berada di posisi kedua jumlah total kekayaan bersihnya yaitu 139 miliar dollar AS atau setara dengan Rp2,171 triliun.

Wah, pastinya penasaran seperti apa, sih, sosok sebenarnya dari orang terkaya di dunia di penghujung tahun 2022 ini? Yuk, mari simak ulasan profilnya berikut ini!

1. Terlahir di keluarga pemilik perusahaan konstruksi dan properti

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault di ruang kerjanya (ghgossip.com)

Bernard Arnault lahir di Roubaix, Prancis, pada tanggal 5 Maret 1949. Bernard Jean Etienne Arnault merupakan nama panjang Bernard Arnault. Ayahnya bernama Jean Leon Arnault, sedangkan ibunya bernama Marie-Josephe Savinel. Ayah dari Bernard Arnault merupakan seorang produsen ternama yang mempunyai perusahaan konstruksi dan properti bernama Ferret-Savinel. Sementara ibu Bernard Arnault, menyukai fashion dari brand Christian Dior.

Pada tahun 1971, Bernard Arnault lulus dengan gelar M.Sc. dari sekolah teknik paling bergengsi di Prancis, yaitu Ecole Polytechnique de France di Palaseu, sebuah distrik di pinggiran selatan ibu kota Prancis. Setelah lulus, Bernard Arnault memutuskan untuk bergabung di perusahaan ayahnya dengan jabatan sebagai Chief Construction Officer. 

Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan ayahnya tersebut, Bernard Arnault membujuk ayahnya untuk menjual bisnis konstruksi dan meningkatkan investasi di real estate. Bernard Arnault kemudian menamai perusahaannya dengan Ferinel Inc.

Pada tahun 1977, Bernard Arnault menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO. Setahun kemudian ia menjadi ketua dari bisnis ayahnya sehingga memberinya kendali penuh atas bisnis keluarga pada usia 29 tahun.

2. Christian Dior merupakan merek pertama yang dimiliki Bernard Arnault

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi toko Christian Dior (seecannes.com)

Pada tahun 1981, saat partai sosialis Prancis dengan kebijakan orang kaya berkuasa, Bernard Arnault bersama keluarganya pindah ke Amerika Serikat, tempat ia menghabiskan tiga tahun untuk mengembangkan bisnis properti ayahnya. 

Pada tahun 1984, Bernard Arnault kembali ke Prancis dan memiliki ambisi yang jauh melampaui bisnis konstruksi dan real estate keluarganya. Ia mulai melakukan serangkaian langkah berani dan kejam untuk mengambil alih perusahaan yang bisa dia skalakan di tingkat global. 

Bernard Arnault menjual aset real restate ke Compagnie Generale des Eaux (CGE) yang kini dikenal sebagai Nexity. Dengan menggunakan uang dari penjualan perusahaan keluarganya tersebut sebesar 15 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp234 juta dan 65 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,015 miliar dari perusahaan investasi Lazard Feres, Bernard Arnault membentuk perusahaan induk (Agache Financiare ) dan mengakuisisi Boussac Saint-Frefes. 

Hal ini dia lakukan setelah mendapat informasi bahwa pemerintah Prancis akan menawarkan subsidi untuk bisnis apa pun yang bisa menyelamatkan Boussac, kerajaan tekstil dan ritel yang terkenal (namun hampir bangkrut) dengan beberapa bisnis yang sedang berjuang di bawahnya termasuk House of Dior. 

Aset dari Boussac Saint-Frefes, yaitu Christian Dior, departement store le Bon Marche, toko retail Conforama, dan produsen popok Peaudouce. Sesudah Bernard Arnault membeli Boussac, ia memberhentikan sekitar 9 ribu karyawan dalam waktu dua tahun. Akibat tindakannya ini, konglomerat Prancis ini dijuluki "The Terminator". 

Setelah itu, Bernard Arnault menjual hampir seluruh aset perusahaan dan hanya menyisakan Christian Dior dan departement store Le Bon Marche. Meski divisi couture Christian Dior merupakan operasi yang tidak menguntungkan ketika Bernard Arnault mengambil alih, dia menganggap rumah mode itu sebagai "elemen fundamental dari cap merek Dior". Alih-alih melakukan divestasi, Bernard Arnault membentuk Christian Dior SA sebagai perusahaan induk untuk divisi couture dan mulai menghidupkan kembali merek tersebut dengan karyawan muda yang mengejutkan industri. 

Untuk melindungi citra merek, "kualitas dan eksklusivitas dibandingkan kuantitas dan aksebelitas", elemen lain yang Bernard Arnault anggap penting untuk cap Dior. Dia bekerja dengan tim barunya untuk memotong setengah jumlah pemegang lisensi Dior dan butik waralaba dari 280 pada 1989 menjadi kurang dari 150 pada tahun 1992.

Setelah House of Dior berhasil diamankan sebagai landasan kerajaan masa depannya, Bernard Arnault meluncurkan program akuisisi strategis untuk mengambil alih merek eksklusif yang memenuhi kriterianya sebagai "hanya yang terbaik", termasuk rumah Christian Laxroix, perancang busana Prancis, dan Celine, seorang desainer barang-barang kulit serta wewangian Dior dan fashion serta wewangian Givenchy.

Seperti yang telah dilakukannya pada Dior, Bernard Arnault membatalkan kesepakatan lisensi yang menurutnya merusak merek. Ini merupakan strategi yang menjadi bagian dari buku pedoman Bernard Arnault tentang lusinan akuisisi barang mewah selama 30 tahun ke depan.

3. Menjadi ketua dan CEO LVMH sejak tahun 1989

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault menghadiri acara (spiegel.de)

Pada tahun 1987, dengan uang tunai sebesar 500 juta dolar AS atau setara dengan Rp7,810 miliar dari divestasi bisnis Boussac, Bernard Arnault mulai berinvestasi pada target barang mewah berikutnya, yaitu Moet Hennessy dan Louis Vuitton, dua perusahaan ikonik Prancis yang bergabung menjadi LVMH pada tahun itu.

Bernard Arnault awalnya berinvestasi di LVMH atas ajakan dari CEO Louis Vuitton, Henry Carmier, yang menginginkan dukungannya untuk melawan Alain Chevalier, CEO Moet Hennessy yang jauh lebih tangguh. Namun, alih-alih mendukung Henry Carmier untuk menang melawan Alain Chevalier, Bernard Arnault justru ingin memiliki LVMH. 

Apalagi, sejak Louis Vuitton merger dengan Moet Hennessy selalu terjadi perseteruan dan pertarungan hukum antara CEO Louis Vuitton dan CEO Moet Hennessy. Tentu ini menjadi peluang bagi Bernard Arnaut untuk bisa menguasai LVMH dengan memanfaatkan kondisi yang ada.

Ketika Henry Racamier menyadari bahwa sekutunya memiliki ambisi tersendiri terhadap LVMH, Bernard Arnault telah meminta Lazard Frefes, raksasa minuman keras Inggris Guinnes, dan keluarga Moet Chandon dan Hennessy untuk membantunya mengamankan 45 persen saham pengendali di LVMH.

Bernard Arnault membeli saham pengendali di LVMH pada tahun 1989 senilai 2,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp40,614 miliar hingga akhirnya terpilih menjadi ketua dan CEO LVMH. Sesudah mengambil alih kepemimpinan LVMH, Bernard Arnault mulai menarik banyak perusahaan mode ke dalam jajaran LVMH sekaligus mengakuisisi merek-merek mewah, seperti Christian Lacroix, perusahaan barang kulit Loewe, Celine, pengecer kecantikan Sephora, Fendi, departement store Prancis ikonik La Samaritaine, merek perhiasan Italia Bulgari, hingga toko perhiasan klasik asal Amerika yaitu Tiffani & Co yang diakuisisi pada tahun 2021. Dengan diakuisisinya Tiffani & Co senilai 15,8 miliar dolar AS atau setara Rp247 miliar, maka diperkirakan ini adalah akuisisi terbesar sepanjang masa dalam mode mewah.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia 2022, Total Hartanya Tembus Rp1.500 T!

4. Menikah dua kali dan memiliki lima orang anak

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault dan keluarganya (robbreport.com)

Meski memiliki kekayaan yang melimpah, kehidupan asmara para pengusaha tidak selalu berjalan dengan mulus. Begitu juga dengan Bernard Arnault yang telah menikah sebanyak dua kali.

Pada tahun 1990 di saat bisnisnya mulai melejit, Bernard Arnault bercerai dari istrinya yang pertama, Anne Dewavrin. Dari pernikahan pertamanya selama 17 tahun tersebut, Bernard Arnault memiliki dua orang anak, yaitu Antoine dan Delphine.

Setahun setelah bercerai dari istri pertamanya, Bernard Arnault menikah lagi dengan seorang pianis konser terkenal asal Kanada, Helena Mercier. Bahkan, menurut kabar yang beredar, Bernard Arnault memanfaatkan kepiawaiannya dalam bermain piano untuk memikat hati istri keduanya ini, lho! Bernard Arnault memainkan Chopin dan komposer klasik lainnya untuk memikat hati istri keduanya tersebut.

Dari pernikahan keduanya ini, Bernard Arnault dikaruniai tiga orang anak, yaitu Alexandre, Frederic, dan Jean. Kelima anak Bernard Arnault dari pernikahan pertama dan keduanya dikabarkan mempunyai posisi yang penting dalam merek di bawah naungan LVMH, termasuk TAG Heuer, Tiffany & Co, hingga Louis Vuitton.

5. Menjadi orang terkaya di industri mode untuk pertama kalinya pada tahun 1999

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault menghadiri acara (indiatimes.com)

Pada tahun 1999, untuk pertama kalinya Bernard Arnault berhasil mengungguli miliarder asal Spanyol, Amancio Ortega, sebagai orang terkaya di industri mode. Amancio Ortega merupakan CEO dari salah satu fast fashion brand ternama di dunia, Zara. 

Menariknya lagi, Bernard Arnault kembali mengulang kembali prestasi tersebut di tahun 2018. Ia kembali menggeser posisi Amancio Ortega sebagai orang terkaya di industri mode pada tahun 2018 dengan kekayaan bersih 70,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1,104 triliun. Sementara kekayaan bersih Amancio Ortega saat itu adalah 70,1miliar dolar AS atau setara dengan Rp1,095 triliun.

Bahkan, di akhir tahun 2022 ini, dengan kekayaan bersih mencapai 159 miliar dolar AS atau setara Rp2,484 triliun per tanggal 26 Desember 2022 menurut perhitungan Bloomberg, Bernard Arnault tak hanya kembali sebagai orang terkaya di industri mode, namun, juga terkaya di seluruh dunia sekaligus memecahkan rekor sebagai  orang Eropa pertama yang berhasil menempati posisi sebagai orang terkaya di dunia versi Bloomberg.

Sebagian besar kekayaan Bernard Arnault berasal dari saham besarnya di Christian Dior SE. Bernard Arnault memiliki 97,5 persen saham di rumah mode mewah tersebut. Perlu diketahui bahwa Christian Dior menguasai 41,2 persen saham LVMH. Selain itu, Bernard Arnault juga memiliki saham tambahan di LVMH sebesar 6,2 persen yang dipegang melalui perusahaan induk milik keluarganya, Groupe Familial Arnault.

6. Bernard Arnault merupakan seorang filantropis

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault (newsable.asianetnews.com)

Melalui LVMH, Bernard Arnault mengembangkan program filantropi yang luas dengan fokus pada promosi dan berbagi kebudayaan dengan sasaran utama kaum muda sejak tahun 1973. Program ini mendukung organisasi penelitian kemanusiaan, ilmiah, dan juga medis di seluruh dunia. Organisasi ini meliputi Yayasan rumah sakit di Paris, Save the Children, dan Yayasan Princess Grace of Monaco.

Bahkan, pada tahun 2019 lalu, Bernard Arnault melalui program filantropi LVMH, menyumbang sebesar 200 juta euro atau setara dengan Rp3,323 miliar untuk membantu menyelamatkan dan juga memulihkan Notre Dame de Paris sesudah insiden kebakaran hebat terjadi di katedral Gothik paling terkenal di Abad Pertengahan ini.

7. Memiliki kontribusi yang besar pada dunia seni di Prancis

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault menghadiri acara (standard.co.uk)

Bernard Arnault gemar mengoleksi karya seni berupa lukisan. Meski begitu, ia juga mengoleksi karya seni lainnya. Bernard Arnault bahkan dikenal luas karena koleksi seni kontemporernya yang merupakan karya-karya dari seniman ternama dunia, mulai dari Pablo Picasso, Andy Warhol, Yves Klein, Henry More, Gerhard Richter, Jean-Michel Basquiat, Pierre Huyghe, Christian Boltansky, dan Damien Hirst.

Meski begitu, pembelian lelang pertama Bernard Arnault adalah karya dari seniman lain, yaitu karya dari Claude Monet yang berupa lukisan 'Charing Cross Bridge'. Untuk menyimpan seluruh koleksi seninya tersebut, Bernard Arnault mendirikan Louis Vuitton Foundation. 

Selain untuk menampung koleksi seni milik Bernard Arnault dan istrinya, museum seni dan pusat budaya yang mulai dibangun tahun 2006 tersebut juga merupakan sebagai penghargaan atas kreasi dari seni kontemporer. Pembukaan Louis Vuitton Foundation diadakan di Jardin d'Acclimatation Paris pada tanggal 20 Oktober 2014. 

Selain itu, Bernard Arnault juga memiliki rumah lelang seni. Phillips de Pury & Company merupakan rumah lelang seni yang dimiliki Bernard Arnault dari tahun 1999-2003. Bernard Arnault juga membeli juru lelang Prancis pertama, yaitu Tajan.

Bernard Arnault juga memiliki kontribusi yang besar dalam membangun LVMH dengan misi sebagai pelindung seni utama di Prancis. Pria berusia 73 tahun ini memanfaatkan LVMH sebagai sarana untuk mendukung organisasi seni dan seniman individu. Bahkan, perancang busana muda LVMH diciptakan melalui kompetisi internasional yang terbuka untuk para siswa dari sekolah seni rupa. 

Setiap tahun, pemenang dari kompetisi ini mendapat hibah yang mendukung mereka membuat label desainer sendiri lewat bimbingan selama satu tahun. Wah, menarik sekali, bukan?

8. Warren Buffett dan Steve Jobs merupakan role model Bernard Arnault

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Warren Buffett berpidato (investopedia.com)

Setiap pebisnis tentunya memiliki role model sebagai inspirasi mereka dalam menjalankan bisnis. Dilansir Discover Walks Blog, Warren Buffett dan Steve Jobs merupakan role model Bernard Arnault untuk mengembangkan bisnisnya. Bernard Arnault mengagumi kedua pebisnis sukses tersebut sejak ia masih menjadi pengusaha muda.

Bahkan, dalam sebuah wawancaranya bersama majalah Forbes, Bernard Arnault mengatakan bahwa Warren Buffett merupakan orang yang paling ia kagumi dalam dunia bisnis karena ide-ide yang dimiliki salah satu investor tersukses sepanjang masa tersebut dinilai cemerlang dan investasi jangka panjangnya tepat. Menariknya lagi, Warren Buffett juga seorang filantropis seperti Bernard Arnault, lho!

9. Mendapatkan sejumlah penghargaan selama menjadi ketua dan CEO LVMH

Mengenal Bernard Arnault, Orang Terkaya di Dunia Akhir Tahun 2022ilustrasi Bernard Arnault dan isteri(journaldesfemmes.fr)

Sejak menjadi ketua dan CEO LVMH, Bernard Arnault mendapatkan sejumlah penghargaan. Salah satu penghargaan yang diterima Bernard Arnault yaitu sebagai anggota Legiun Kehormatan yang merupakan kehormatan jasa tertinggi yang bisa diterima orang Prancis, baik sipil maupun militer. 

Legiun Kehormatan didirikan oleh Napoleon Bonaparte dan mencakup peran kesatria, perwira, komandan, perwira agung, dan salib agung. Bernard Arnault diangkat sebagai Komandan Legiun Kehormatan (commander of the Legion d'Honneur) pada tahun 2007 dan diangkat menjadi Perwira Agung bertahun-tahun kemudian.

Dilansir Kiddle, berikut beberapa penghargaan yang pernah diterima Bernard Arnault:

  • Commander of the Legion d'Honneur (10 Februari 2007).
  • Grand officer de la Legion d'Honneur (14 Juli 2011).
  • The Woodrow Wilson Award for Global Corporate Citizenship (2011).
  • Honorary Knight Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (2012).
  • The Museum of modern Art's David Rockefeller Award (Maret 2014).

Profil Bernard Arnault, orang terkaya di dunia akhir tahun 2022, memang mengagumkan. Meski begitu, di balik kekayaannya yang fantastis, ternyata Bernard Arnault adalah seseorang yang dermawan dan juga memiliki banyak prestasi, ya!

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2022, Duitnya Gak Berseri!

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya