Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Postingan foto Elon Musk di X (28/10/2024). (x.com/Elon Musk)

Intinya sih...

  • Elon Musk tetap akan memimpin Tesla selama lima tahun ke depan, menegaskan bahwa dia tidak akan mundur kecuali jika meninggal.
  • Musk menjalankan peran penting di SpaceX dan xAI serta sebagai penasihat Presiden Trump dalam inisiatif DOGE, memicu pertanyaan soal pembagian waktunya.

Jakarta, IDN Times – Elon Musk menyatakan akan tetap memimpin Tesla selama lima tahun ke depan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam wawancara di Qatar Economic Forum yang digelar Bloomberg di Doha pada Selasa (20/5/2025).

Saat ditanya apakah akan bertahan sebagai pemimpin Tesla sampai lima tahun lagi, Musk menjawab, “Ya”.

Ia kemudian melontarkan komentar jenaka saat ditanya kemungkinan mundur.

“Yah, tidak, kecuali saya mati. Saya tidak bisa jadi CEO kalau saya mati,” kata Musk, dikutip dari Fox Business, Rabu (21/5/2025).

Kepastian ini muncul di tengah kekhawatiran sebagian investor atas fokus Musk terhadap Tesla. Selama ini, ia juga menjabat penasihat utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam inisiatif DOGE.

1. Peran ganda Musk picu kekhawatiran investor

Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump. (x.com/Elon Musk)

Selain memimpin Tesla, Musk diketahui juga menjalankan peran penting di SpaceX dan xAI. Belum lagi tugasnya sebagai penasihat Presiden Trump untuk efisiensi pemerintahan lewat inisiatif DOGE. Kombinasi semua tanggung jawab itu memicu pertanyaan soal pembagian waktunya.

Kekhawatiran makin besar setelah performa Tesla anjlok tahun ini. Pada kuartal I-2025, pendapatan otomotif perusahaan turun 20 persen, sementara laba bersih terjun bebas 71 persen. Ini juga tercatat sebagai penurunan pengiriman terbesar dalam sejarah Tesla, dengan penjualan anjlok mencapai 13 persen.

Saham Tesla sempat terperosok lebih dari 12 persen sejak awal tahun, meski belakangan sempat pulih dari titik terendah di angka 45 persen. Musk kemudian menanggapi isu ini dan menyebut Tesla sudah kembali bangkit. Ia mengakui pasar Eropa masih menjadi titik lemah, tapi permintaan di wilayah lain dinilai masih tinggi.

2. Waktu untuk proyek pemerintah akan dikurangi drastis

Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Musk menjelaskan, perannya dalam inisiatif DOGE tidak akan lagi menyita banyak waktu. Ia mengatakan, mulai akhir Mei, dirinya hanya akan meluangkan satu atau dua hari per minggu untuk urusan pemerintahan. Sisanya akan dialihkan untuk fokus penuh pada Tesla.

Ia juga membahas paket kompensasi besar yang sempat ditolak pengadilan Delaware. Saham Tesla senilai 56 miliar dolar AS sebelumnya dirancang untuk memastikan Musk tetap punya hak suara besar. Menurutnya, tujuan utama dari kompensasi itu bukan soal uang, melainkan pengaruh.

“Kompensasi itu seharusnya mencerminkan bahwa sesuatu yang luar biasa telah dilakukan,” kata Musk, dikutip dari CNN International, Rabu (21/5/2025).

Ia juga yakin keputusan pengadilan tidak akan mempengaruhi skema kompensasi berikutnya. Selain itu, Musk membantah laporan Wall Street Journal yang menyebut Tesla sedang mencari CEO baru.

Ia menyebut, laporan itu sebagai pelanggaran etika yang sangat buruk, dan sengaja menyesatkan. Ketua Tesla, Robyn Denholm juga menyebut laporan tersebut, benar-benar salah.

3. Musk ungkap rencana masa depan Starlink dan sikap soal politik

Salah satu produk Starlink bernama “Starlink Mini.” (x.com/Starlink)

Di luar urusan Tesla, Musk menyebut Starlink milik SpaceX mungkin akan go public suatu hari nanti, namun ia mengatakan tidak terburu-buru. Layanan internet berbasis satelit itu berkembang pesat, terutama di negara berkembang yang infrastruktur internetnya masih minim.

Starlink juga terbukti berguna di wilayah terdampak bencana maupun zona perang. Perluasan jangkauan global terus dilakukan. Sementara untuk urusan politik, Musk menyatakan akan mengurangi belanja kampanye.

“Saya rasa saya sudah cukup,” ujarnya.

Namun ia masih membuka kemungkinan untuk kembali mendukung secara finansial jika ada alasan kuat.

Tentang kecerdasan buatan (AI), Musk menyerukan perlunya regulasi di AS. Meski begitu, ia memperingatkan agar regulasi tidak berlebihan karena sektor ini masih berkembang dan sensitif terhadap pembatasan yang ketat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team