Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tesla Bantah Isu Penggantian Elon Musk sebagai CEO

Ilustrasi Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Ilustrasi Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Intinya sih...
  • Ketua Dewan Tesla membantah laporan bahwa dewan sedang mencari pengganti Elon Musk sebagai CEO.
  • Elon Musk juga menegaskan bahwa laporan tersebut adalah berita bohong yang disengaja.
  • Tesla membantah klaim bahwa mereka telah menghubungi firma eksekutif untuk mencari pengganti Musk.

Jakarta, IDN Times - Tesla Inc. membantah laporan yang menyebut dewan direksi tengah mencari pengganti Elon Musk sebagai CEO, pada Kamis (1/5/2025). Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, menegaskan bahwa Musk tetap memimpin perusahaan dan laporan tersebut tidak berdasar. Pernyataan ini muncul setelah berita dari The Wall Street Journal memicu gejolak di pasar saham. 

Laporan tersebut menyebut dewan telah menghubungi beberapa firma perekrutan untuk memulai pencarian CEO baru. Namun, Tesla menegaskan bahwa klaim itu keliru dan sudah dibantah sebelum artikel dipublikasikan. Denholm menyatakan bahwa tidak ada diskusi resmi dalam dewan mengenai pergantian kepemimpinan.

Reaksi keras juga datang langsung dari Elon Musk. Melalui akun X miliknya, ia menyebut laporan itu sebagai berita bohong yang disengaja dan mengkritik etika jurnalistik The Wall Street Journal.

1. Laporan The Wall Street Journal picu kontroversi

Media The Wall Street Journal mengklaim bahwa Tesla telah menghubungi firma eksekutif sebulan lalu untuk mencari pengganti Musk. Langkah ini disebut dipicu oleh kekhawatiran atas fokus Musk yang terbagi karena perannya di Department of Government Efficiency (DOGE) dalam pemerintahan Trump. Penurunan penjualan Tesla di beberapa negara Eropa turut memperkuat kekhawatiran tersebut.

Menurut laporan itu, penjualan Tesla anjlok hingga 59 persen di Prancis dan 67 persen di Denmark selama April 2025. Meski begitu, tidak ada kejelasan apakah pencarian CEO benar-benar berlangsung aktif. Sumber menyebut sebagian dewan ingin memastikan perusahaan tidak bergantung pada satu sosok.

“Menemukan pengganti Musk sangat sulit. Visi dan gaya kepemimpinannya telah membentuk identitas Tesla,” ujar Erik Gordon, profesor bisnis di Universitas Michigan kepada Axios. Gordon menilai tantangan utamanya adalah mencari pemimpin yang bisa menjaga daya tarik investor dan publik.

2. Respons tegas dari Tesla dan Elon Musk

Menanggapi laporan tersebut, Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, menyampaikan bantahan resmi melalui platform X. Ia menyatakan bahwa dewan tidak pernah menghubungi firma pencari eksekutif dan tidak ada rencana mengganti Elon Musk.

“Kami telah memberi klarifikasi kepada media sebelum berita itu dirilis,” tulis Denholm. 

Elon Musk juga membalas laporan itu dengan keras. Ia menyebut The Wall Street Journal melakukan pelanggaran etik karena tidak memuat bantahan dari Tesla sebelum menerbitkan artikel.

“Ini bukan kesalahan. Ini adalah misinformasi yang disengaja,” tulis Musk dalam unggahannya di X, dikutip dari Reuters.

Tesla kemudian menyebut bahwa meskipun bantahan telah dikirimkan sebelum publikasi, media tersebut tetap memuat laporan awal. “Kami kecewa karena fakta kami tidak dimasukkan sejak awal,” ujar juru bicara Tesla dalam pernyataan resminya kepada CNBC.

3. Tantangan internal dan komitmen Musk ke depan

Kontroversi ini muncul di tengah penurunan kinerja Tesla yang signifikan. Pada kuartal pertama 2025, laba Tesla turun 71 persen menjadi 409 juta dolar AS (Rp6,7 triliun), dan pendapatan otomotif merosot 20 persen menjadi 14 miliar dolar AS (Rp231 triliun). Tekanan juga datang dari aksi boikot terkait keterlibatan Musk dalam pemerintahan Trump.

Menanggapi situasi tersebut, Musk berjanji akan mengurangi perannya di DOGE dan kembali fokus pada Tesla mulai Mei 2025.

“Saya akan meluangkan lebih banyak waktu untuk Tesla bulan depan,” ujar Musk dalam panggilan dengan investor, dikutip dari CNBC.

Analis Wedbush Securities, Dan Ives, menilai keputusan Musk sudah tepat. Ia juga menyebut dewan direksi saat ini tidak lagi aktif mencari pengganti CEO.

“Krisis ini tampaknya sudah mereda. Fokus Musk kembali ke Tesla akan menenangkan pasar,” kata Ives. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma Sijati
EditorSanggar Sukma Sijati
Follow Us