Erick Beberkan Tugas BUMN dalam Menyulap Labuan Bajo Jadi 'Bali Baru'

09 Mei 2023, 21:47 WIB

Pengembangan kawasan wisata Labuan Bajo dan Tana Mori untuk sambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42. (dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata yang akan dikembangkan seperti Bali, alias menjadi 'Bali Baru'. BUMN turut dilibatkan dalam pengembangan tersebut, seperti penugasan proyek pembangunan Pelabuhan Bajo.

"Saya di BUMN ditugaskan membangun pelabuhan. Ini semua inisiasi Bapak Presiden Jokowi karena beliau yakin yang namanya Bali itu sesuatu yang luar biasa tapi dengan kebutuhan pertumbuhan pariwisata baru, perlu Bali-Bali baru, salah satunya Pelabuhan Bajo," ujar Erick dikutip dari keterangan resmi, Selasa (9/5/2023).

1. Pengembangan Labuan Bajo kerja sama dengan Pemda

Pemerintah tengah mengembangkan kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi 'Bali Baru'. (dok. Kementerian BUMN)

Erick mengatakan, pengembangan Labuan Bajo menjadi 'Bali Baru' tak lepas dari peran Pemerintah Daerah (Pemda). Hal itu dia ungkapkan saat mengunjungi SMEs Hub Pameran UMKM binaan BUMN di Waterfront Meruorah, Labuan Bajo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

"Jadi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah kalau jadi satu, insyaAllah hasilnya bagus," ucap Erick.

2. Kementerian PUPR bangun dermaga Labuan Bajo

Penataan kawasan Labuan Bajo oleh Kementerian PUPR. Dok. Kementerian PUPR

Selain BUMN dan Pemda, pengembangan Labuan Bajo juga digarap oleh Kementerian PUPR, yakni dengan membangun dermaga. Lalu, Kementerian Koperasi dan UMKM juga terlibat dalam pengembangan UMKM di wilayah tersebut.

Erick mengatakan, UMKM adalah ujung tombak fondasi ekonomi. Namun, para pelaku UMKM tidak mungkin dilepas sendiri.

3. BUMN bantu pembiayaan UMKM

Menteri BUMN, Erick Thohir mengunjungi lapak UMKM di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. Kementerian BUMN)

Lebih lanjut, Erick mengatakan, BUMN juga mendorong pengembangan UMKM, salah satunya melalui pembiayaan dari Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).

"Kalau pembiayaan, BUMN dengan Himbara itu 92 persen KUR di BUMN, belum lagi ada PNM Mekaar ada 13,7 juta ibu-ibu yang mendapatkan pendampingan pembiayaan. Di Flores, ada 149 ribu nasabah ibu-ibu dengan nilai 435 miliar. Ini bukti nyata kita hadir," ucap Erick.

Erick menyebut pembiayaan saja tidak cukup bagi UMKM untuk bisa naik kelas. Untuk itu, BUMN bersama Kementerian Koperasi dan UMKM secara intens memberikan pendampingan agar para pelaku UMKM bisa meningkatkan kualitas produk dan skala usaha.

"Tadi salah satu dilakukan IFG. Barang-barangnya dijual di Uniqlo, ini bukti produk kita tidak kalah. Tadi ada juga sendal lukis itu yang dijual di Italia. Penciptaan akses ini yang memang harus kolaborasi. Ini kenapa Bapak Presiden buka e-Katalog supaya TKDN didorong," kata Erick.