Erick Rombak Komisaris Pertamina, Ahok Masih Komut

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN merombak jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero). Ada tiga komisaris yang diganti, tetapi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut).
Penetapan Dewan Komisaris baru Pertamina tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-222/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Keputusan tersebut ditetapkan pada 2 Juli 2021.
1. Ada tiga komisaris dicopot, termasuk Dirjen Kemenkeu

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tertuang dalam SK Menteri BUMN tersebut, ada tiga komisaris yang dicopot. Pertama, Isa Rachmatawarta yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perusahaan Perseroan sejak Desember 2019. Isa juga kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Lalu, Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Condro Kirono sebagai anggota Dewan Komisaris, dan David Bingei sebagai Anggota Dewan Komisaris Independen sejak 2019 dan 2020.
"Kepada ketiga komisaris yang telah berakhir masa jabatannya, Pertamina mengucapkan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatannya tersebut," kata Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman dalam pernyataan resminya yang dikutip IDN Times, Minggu (4/7/2021).
2. Ini tiga komisaris baru, salah satunya Sekjen Kemenkeu

Kementerian BUMN menetapkan tiga komisaris baru Pertamina yakni Heru Pambudi sebagai Komisaris. Heru juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkeu.
Lalu, Kementerian BUMN juga mengangkat Ahmad Fikri Assegaf dan Iggi Haruman Achsien sebagai Komisaris Independen.
3. Profil tiga komisaris baru

Heru Pambudi adalah pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur pada 11 Februari 1970. Dia merupakan lulusan S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia, dan S2 di University of Newcastle Upon Tyne, Inggris.
Heru mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenkeu pada 1992 di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Karirnya berlanjut dengan menempati posisi strategis di lingkup Kepabeanan dan Cukai dan hingga tahun 2015 diangkat menjadi Dirjen Bea dan Cukai hingga tahun 2021. Kemudian, pada Maret lalu ia digeser posisinya menjadi Sekjen Kemenkeu..
Sedangkan, Ahmad Fikri Assegaf lahir di Jakarta pada 14 Juni 1968. Dia adalah Sarjana Hukum Universitas Indonesia, lulusan Magister Hukum Cornell Law School. Ahmad diketahui pernah menjabat sebagai Komisaris PT Telekomunikasi atau Telkom Indonesia (Persero).
Lalu, Iggi H Achsien lahir di Indramayu pada 3 Februari 1977. Dia merupakan Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 Global Leadership Executive MBA di SBM ITB dan Aalto University, Finlandia. Iggi pernah menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan. Saat ini Iggi merupakan anggota Tim Ahli Wakil Presiden Republik Indonesia dan pada awal tahun 2021, ia menjadi Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023.