Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_5182.jpeg
Jajaran pimpinan Kementerian BUMN hadir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Erick Thohir menyatakan berhubungan baik dengan Danantara

  • Kementerian BUMN berwenang sebagai regulator dan pengawas BUMN

  • Kementerian BUMN mempertimbangkan kajian Danantara dalam hal pemilihan komisaris dan direksi BUMN.

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir menekankan dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Erick menyatakan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Dia merespons sejumlah Anggota Komisi VI DPR RI yang mempertanyakan kewenangan Erick setelah ada Danantara.

Dalam rapat itu, Erick didampingi oleh Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria dan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. Sudah sekian lama tiga jajaran itu tidak tampil bersama di hadapan publik untuk membahas BUMN dari sisi Kementerian BUMN.

"Yang kedua saya coba menanggapi masih sekitar Undang-Undang (nomor 1 tahun 2025), tadi disampaikan kami bersama Danantara sangat berhubungan baik, sangat saling mendukung," kata Erick.

1. Dibalas anggukan Dony Oskaria

Rapat kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Penegasan Erick itu direspons Dony dengan anggukan tegas. Lalu, Erick mengatakan, saat ini Danantara memang sudah berperan 100 persen dalam pengelolaan operasional BUMN dan investasi.

"Karena itu peran operasional dan investasi sudah 100 persen dilaksanakan Danantara," ucap Erick.

Dengan tegas dia menyatakan, pihaknya hanya bertugas sebagai regulator dan pengawas dari BUMN.

"Kami hanya regulasi, pengawasan," ujar Erick.

2. Erick Thohir diberi kantor di Wisma Danantara

Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Untuk menekankan hubungannya baik, Erick mengatakan, dirinya diberikan kantor di Wisma Danantara, dan satu minggu sekali akan berkantor di sana. Pernyataan Erick itu kembali direspons dengan anggukan Dony Oskaria.

"Bahkan alhamdulillah saya diberikan kantor di Danantara, di mana sudah ada kesepakatan insyaallah setiap seminggu sekali minimum, saya akan berada di sana untuk mendapatkan laporan kinerja ataupun supporting system yang diperlukan dari kami kementerian," tutur Erick.

Usai rapat kerja, dia kembali ditanyakan soal posisinya setelah ada Danantara, terutama dalam penetapan direksi-komisaris BUMN. Dia merespons dengan tenang, dan menyatakan Danantara tetap terlibat dalam penetapan itu, dalam konteks memberi kajian.

"Misalnya kita sebagai pengawasan, Danantara membuat kajian. Kan nanti ketemu, titiknya. Sama, kalau Danantara punya ajuan komposisi direksi-komisaris yang profesional menurut mereka, kita kaji, oke, kita angkat," ucap Erick.

3. Anggota DPR sebut Kementerian BUMN seperti macan ompong

Rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Erick Thohir di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam dari Fraksi PDIP mempertanyakan kewenangan Erick setelah ada Danantara. Melihat besarnya peran Danantara, dia menyebut Kementerian BUMN seperti macan ompong.

"Tadi pagi kami merenung, ini Kementerian BUMN ini ada, tapi taringnya sepertinya dicabut jadi seperti macan ompong. Maka harapan kami hari ini bisa diperjelas lagi sebenarnya tugas dari Kementerian BUMN apa, dan Danantara apa?" ujar Mufti.

Dia pun mempertanyakan fungsi Erick Thohir setelah ada badan bentukan Presiden Prabowo Subianto itu.

"Jadi harapan kami, kami ingin lebih jelas di tempat ini, sebenarnya Pak Menteri ini sejujurnya masih ada fungsinya gak sih Pak? Karena jujur kami sayang, kami melihat bahwa transformasi di tangan Bapak sangat bagus sekali," tutur Mufti.

Editorial Team