Erick Thohir Larang Jajaran Direksi Kritik BUMN Lewat Media

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta jajaran direksi 142 BUMN harus memiliki loyalitas kepada pemerintah khususnya Joko "Jokowi" Widodo. Untuk itu ia melarang jajaran direksi pelat merah mengkritisi BUMN lewat pihak ketiga atau media.
"Bukan berarti saya anti, kritis harus. Tapi dikritisi langsung, jangan lewat media dong. Kalau mereka kerja di BUMN, tapi kritisi lewat media itu kan enggak etis cari makan," katanya di Ritz Carlton Jakarta, Rabu (4/12).
1. Erick Thohir tidak utamakam direksi yang pintar tapi yang berakhlak
Selain itu ia mengatakan pihaknya tidak mengutamakan jajaran direksi yang pintar, yang terpenting baginya direksi harus memiliki akhlak yang baik.
"Saya sudah bilang bahwa direksi BUMN itu harus mempunyai tiga hal. Nomor satu yakni akhlak, karena ini amanah mereka kan putra-putri terbaik ya ketika dikasih kesempatan untuk memimpin ya akhlaknya dulu ya baik," tuturnya.
2. Erick Thohir ingin perusahaan BUMN punya teamwork yang baik
Menurutnya perusahaan BUMN perlu mengutamakan team work. Ia memberi contoh komisaris dan direksi harus duduk bersama mencari solusi, jika terdapat masalah.
"Apabila mereka tidak loyal ya tidak usah di BUMN. Jadi aja di swasta, artinya saya tidak perlu orang pintar, yang penting bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pintar," ucap Erick.
3. Beberapa perusahaan BUMN telah rombak jajaran direksi dan komisaris
Sebelumnya Erick Thohir sempat mengatakan akan melakukan bersih-bersih pada perusahaan BUMN. Hal itu dilakukan, untuk memperbaiki citra BUMN yang terlanjur negatif di mata masyarakat.
"Saya background-nya swasta, Allah sudah memberikan sesuatu yang lebih buat saya. Mungkin sudah waktunya, saya juga bersih-bersih," katanya.
Beberapa perusahaan BUMN telah melakukan perombakan direksi, di antaranya PT Pertamina, MIND ID dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb