Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pencatatan saham atau IPO PT Raharja Energi Cepu Tbk dengan kode emiten RATU. (dok. BEI)

Intinya sih...

  • Hanya ada 40 IPO terjadi di Indonesia tahun lalu, turun dari 79 IPO pada 2023
  • Penurunan disebabkan ketidakpastian pasar global dan penundaan investasi akibat pemilihan Presiden Indonesia
  • Sentimen investor optimistis pada 2025, diharapkan kebijakan pemerintah baru akan memperbarui minat terhadap IPO

Jakarta, IDN Times - Aktivitas pencatatan saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) di Indonesia mengalami penurunan tajam pada 2024. Tercatat hanya ada 40 IPO yang terjadi sepanjang tahun lalu dengan dana terkumpul Rp10,1 triliun. Adapun pada 2023 terdapat 79 IPO dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp54,1 triliun.

Menurut EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Reuben Tirtawidjaja, penurunan itu disebabkan oleh ketidakpastian pasar global, yang mendorong investor untuk bersikap hati-hati. Kemudian ada peran juga dari pemilihan Presiden Indonesia yang menunda keputusan investasi karena menunggu kejelasan tentang kebijakan pemerintahan baru.

Editorial Team

Tonton lebih seru di