Mampu Tingkatkan Daya Saing, Menperin Beri Penghargaan Kepada TMMIN

TMMIN sudah menyiapkan roadmap era industri 4.0

Jakarta, IDN Times - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) baru saja mendapatkan penghargaan National Lighthouse Industry 2024 atas kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif di Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita kepada Wakil Direktur Utama TMMIN, Bob Azam, di Jakarta, Rabu. Sebagai informasi, Indonesia dihadapkan dengan tantangan untuk terus meningkatkan produktivitas industri agar dapat bersaing secara efektif dengan negara lain.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia mendorong transformasi melalui IR 4.0 sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas pada lima sektor prioritas, yaitu sektor elektronik, tekstil, kimia, makanan dan minuman, termasuk industri otomotif yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB dari sektor manufaktur, ekspor produk industri, dan tenaga kerja.

1. Memperkuat peranan TMMIN sebagai role model

Mampu Tingkatkan Daya Saing, Menperin Beri Penghargaan Kepada TMMINProses perakitan mobil (assembly) (IDN Times/Fadhliansyah)

Bob Azam menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah Indonesia atas diberikannya penghargaan ini untuk TMMIN. Hal ini disebut juga menjadi motivasi untuk TMMIN memperkuat peranan sebagai role model dan kolaborasi sebagai mitra dialog pemerintah dalam transformasi dan teknologi industri 4.0.

"TMMIN akan terus menjadi lokomotif dalam pembangunan supply chain di Indonesia agar semakin baik ke depannya, yang dapat memberikan manfaat kepada peningkatan daya saing industri otomotif Indonesia menuju era elektrifikasi dan karbon netralitas," ujar Bob Azam dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Hyundai Creta Facelift dan Creta N Line Bakal Masuk Indonesia?

2. TMMIN hadir di PIDI 4.0

Mampu Tingkatkan Daya Saing, Menperin Beri Penghargaan Kepada TMMINToyota Yaris Cross Hybrid di pabrik Karawang (IDN Times/Fadhliansyah)

Untuk mewujudkan cita-cita membawa potensi Indonesia untuk menjadi salah satu dari kekuatan 10 ekonomi teratas dunia pada 2023 mendatang, maka Kemenperin mendirikan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0). PIDI 4.0 punya visi menjadi solusi satu atap dalam pengadopsian industri 4.0 di Indonesia.

TMMIN hadir di PIDI 4.0 dengan tujuan untuk dapat turut serta mendukung Industri 4.0 dengan harapan memberikan advokasi konsep konektivitas rantai pasokan (block chain), memperkuat daya saing industri melalui pengembangan SDM dan transformasi digital melalui standarisasi perangkat berbasis digital untuk simulasi Toyota Production System (TPS) yang dapat menjadi sarana pembelajaran bagi kalangan yang membutuhkan.

"Perjalanan pengembangan industri Toyota Indonesia yang awalnya dirintis sebagai importir, kemudian berkembang menjadi bagian dari basis produksi lokal dan ekspor industri otomotif nasional, hingga saat ini berhasil menjangkau pasar ekspor untuk kendaraan elektrifikasi bukanlah suatu proses perjalanan yang instan melainkan perjuangan panjang untuk berkontribusi lebih besar bagi neraca dagang Indonesia," jelas Bob Azam.

3. TMMIN sudah menyiapkan roadmap

Mampu Tingkatkan Daya Saing, Menperin Beri Penghargaan Kepada TMMINSalah satu proses perakitan baterai di pabrik Toyota (IDN Times/Fadhliansyah)

Bob Azam menambahkan, kalau TMMIN sudah mempersiapkan peta jalan atau roadmap untuk menyambut persaingan di era Industri 4.0 yang semakin ketat.

Implementasi Roadmap Industry 4.0 di TMMIN telah memasuki tahap 2 yang berlangsung sampai 2024. Tahap 2 ini (2022-2024) menekankan langkah TMMIN untuk menjadi role model dalam penerapan teknologi digital di dunia sektor otomotif dengan tiga fokus aktivitas terkait logistic, maintenance dan quality melalui penerapan inovasi-inovasi program seperti Robot Process Automation (RPA), Predictive Maintenance, e-Warehouse, Quality Inspection and Engine Traceability.

"Kami terus berupaya untuk memfasilitasi karyawan dalam melakukan skill expansion untuk menunjang penerapan Industri 4.0, dengan mencetak business analyst dan system analyst yang tersertifikasi, SDM yang kompeten dapat dikembangkan untuk merancang strategi dasar dan menyeluruh dari pengembangan dan implementasi Industri 4.0 di perusahaan," kata Bob Azam.

Baca Juga: Perbedaan Suzuki Jimny dan Suzuki Katana, Jangan Terkecoh! 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya