Jakarta, IDN Times - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengaku kaget melihat rendahnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini. Padahal mestinya angka harapan hidup tersebut bisa tinggi seiring masifnya pembangunan di dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Faisal ketika menjadi pembicara dalam diskusi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia dengan tema "Refleksi 25 Tahun Reformasi dalam Perspektif Ekonomi dan Pemberantasan Korupsi" pada Selasa (16/5/2023).
"Yang saya kaget, makin ke sini itu manusia makin gak berarti. Jadi, yang tumbuh itu infrastruktur segala macam, tapi manusianya merosot. Angka harapan hidup kita sekarang di Asia Tenggara cuma lebih tinggi dari Myanmar, tinggal 67 tahun, sama Timor Leste kalah kita," tutur Faisal.