Dampak COVID-19, Jokowi Minta BI Percepat Penggunaan Rekening Rupiah 

Pemakaian rekening rupiah di dalam negeri untuk jaga inflasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta kepada Bank Indonesia agar fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, di tengah pandemi global virus corona COVID-19.

Jokowi meminta kepada Gubernur BI Perry Warjiyo untuk memastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri, serta memantau sistem keuangan dan mitigasi risiko secara menyeluruh.

“Saya minta BI fokus terus jaga stabilitas rupiah, menjaga inflasi agar terkendali, dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam negeri,” kata Jokowi saat membuka Ratas Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global COVID-19, Jumat (20/3).

Oleh sebab itu, Jokowi meminta BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) saling bersinergi untuk memikirkan rencana ekonomi Indonesia ke depan hingga wabah virus corona berakhir.

“Saya minta sinergi kebijakan lembaga otoritas baik pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia, dengan OJK, dengan LPS terus diperkuat. Pastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri, kemudian memantau setiap saat terhadap sistem keuangan dan mitigasi risiko sekomprehensif mungkin, sedetail mungkin,” katanya menegaskan.

Pada Jumat pagi ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.038 ribu per dolar AS pada perdagangan pasar spot pukul 10.07 WIB .

Posisi tersebut melemah 0,79 persen dibandingkan perdagangan Kamis sore (19/3), dan ambruk 15,66 persen sejak awal tahun.

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Baca Surat Pakar Virus untuk Anak-anaknya

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya