Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi WFO (IDN Times/Besse Fadhilah)
Ilustrasi WFO (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Google melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara global kepada 12 ribu pegawainya. Google juga bakal lebih mengandalkan Artificial Intelligence (AI) di perusahaannya.

Perusahaan induk Google yakni Alphabet melakukan PHK yang bisa berpengaruh secara global dan berdampak langsung pada staf yang ada di Amerika Serikat (AS). Pekerja yang terdampak itu mendapat surat pemberitahuan dari e-mail.

1. Bos Alphabet akui dia yang bertanggung jawab

Ilustrasi membuat laporan polisi. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Mengutip Reuters, PHK Google yang dilakukan kepada sekitar 6 persen dari karyawannya juga dipengaruhi oleh perekonomian yang lemah selama pandemik.

"Saya akan bertangungjawab secara penuh atas keputusan yang menyebabkan PHK," ujar Bos Aphabet, Sundar Pichai, dikutip Sabtu (21/1/2023).

Pichai mengatakan, belakangan dia mempertajam fokus perusahaan dengan merekayasa ulang basis biaya dan mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi. Hal itu karena Alphabet ingin mengilhami produknya dengan lebih banyak menggunakan AI.

2. Persaingan dengan Microsoft dan pembengkakan pekerja

Ilustrasi WFH (IDN Times/Arief Rahmat)

Alphabet yang mendominasi AI menghadapi persaingan dari Microsoft yang dilaporkan ingin meningkatkan sahamnya di Chat GPT. Chat GPT adalah chatbot yang menjawab pertanyaan dengan tanggapan seperti manusia

Melansir dari New York Post, tenaga kerja Alphabet membengkak selama pandemik menjadi hampir 187.000 orang pada akhir tahun 2022 dari 119.000 pada akhir 2019.

3. Hampir seluruh tim di PHK

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Google melakukan PHK kepada seluruh tim, termasuk tim perekrutan, sejumlah fungsi perusahaan hingga beberapa tim teknik dan produk.

Pekerja yang dipecat akan menerima yang pesangon dan tambahan layanan di Google selama 16 minggu.

“Ini berarti mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa orang yang sangat berbakat yang telah kami rekrut dengan kerja keras dan senang bekerja sama,” tulis Pichai dalam memonya.

"Aku sangat menyesal untuk itu," lanjut dia.

Editorial Team